Gedung DPRD Kota Bandung (foto:ist). |
BANDUNG, Faktabandungraya.com,-- Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Bandung, Riana mendorong agar Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) memberikan perlindungan dan proteksi maksimal terhadap kebencanaan, kepada gedung atau kantor pemerintahan di Kota Bandung.
Hal tersebut disampaikan pada Rapat
Kerja Komisi C terkait Evaluasi Program Kerja Triwulan I & II TA 2022 dan
Rencana Program Kerja 2023 bersama Diskar PB Kota Bandung.
"Gedung dan kantor pemerintahan
harus diperhatikan proteksi terhadap kebencanaan, ini sangat penting
dilakukan," ujarnya.
Menurut Riana, Diskar PB Kota
Bandung harus secara proaktif untuk melakukan pemantauan dan pengecekan,
terkait proteksi kebencanaan di kantor maupun lingkungan pemerintahan.
"Sehingga selain adanya
Kelurahan Tangguh Bencana, juga harus diperhatikan proteksi kantor-kantor
pemerintahan agar juga tangguh terhadap bencana," katanya.
Sekretaris Komisi C, Ferry Rismafury
berharap personel Diskar PB dapat semakin solid dan harmonis dapat melaksanakan
tugas dan tupoksinya. Mengingat berkaitan erat dengan masyarakat serta nyawa
seseorang.
"Kekompakan dan harmonisasi
harus terus dijaga, ini juga tidak kalah penting. Perlu terus diupayakan agar
tetap solid ketika melaksanakan tugasnya ditengah masyarakat," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Anggota
Komisi C DPRD Kota Bandung, Sandi Muharram menilai perlu terus diberikannya
edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan kesadaran
akan bahaya kebakaran. Perlu disosialisasikan penyebab, teknik antisipasi,
hingga cara memadamkan sebelum api membesar.
"Harapannya dengan edukasi ini
masyarakat menjadi lebih sadar akan faktor penyebab kebakaran, sehingga
melakukan antisipasi dan pencegahan," ujarnya.
Ia menuturkan bahwa masih banyak
masyarakat yang belum paham akan faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya
kebakaran. Sehingga perlu dilakukan secara dini dalam melakukan edukasi dan
sosialisasi secara masif.
"Ketika pola atau penyebab
kebakaran masih sama, maka ini ada kurangnya kesadaran masyarakat. Maka kami
mendorong untuk terus dilakukan edukasi maupun sosialisasi kepada masyarakat,"
ujarnya. (Rio/red).