Anggota Badan Anggaran DPRD Provinsi Jawa Barat. R. Yunandar R. Eka Perwira dari Fraksi PDIP (foto:humas). |
BANDUNGBARAT, Faktabandungraya.com, - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat berharap Pemdaprov Jabar tidak hanya bergantung kepada pajak dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sumber-sumber potensial PAD dari sektor lainnya harus terus digali.
Hal tersebut diungkapkan Anggota
Badan Anggaran DPRD Provinsi Jawa Barat Yunandar Eka Perwira saat kunjungan kerja
Pimpinan dan Anggota Badan Anggaran DPRD Provinsi Jawa Barat ke Kantor Pusat
Pengelolaan Pendapatan Daerah (P3D) Kabupaten Bandung Barat, Senin (18/7/22).
"Ketika PAD yang bersumber dari
pajak kendaraan bermotor sudah kesulitan seharusnya pemanfaatan aset bisa
menjadi tumpuan utama", ujar Yunandar.
Yunandar menambahkan akibat
merebaknya Covid-19, pendapatan dari sektor pajak sempat mengalami penurunan.
Sehingga menurut Yunandar, sebaiknya
potensi-potensi dari berbagai sumber seperti pemanfaatan aset harus dapat
dimanfaatkan dengan maksimal, guna lebih meningkatkan capaian PAD.
"Salah satunya bagaimana
Bapenda bisa mengelola aset secara produktif untuk memperoleh pendapatan asli
daerah", ucap Yunandar.
Yunandar menyebutkan, selama ini
pemanfaatan aset sudah berjalan seperti pemanfaatan aset Bapenda menjadi
kantin, Gerai ATM dan lainnya.
Ia pun, mendorong agar pemanfaatan
aset ini bisa dalam skala yang lebih besar
"Kenapa tidak sekalian dalam
skala yang lebih besar semisal lahan atau bangunan untuk parkir, itu akan
signifikan menjadi penunjang PAD Jawa Barat", jelasnya.
Lebih lanjut Angggota DPRD Jabar
dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut menekankan, saat ini
sudah saatnya Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah (P3D) bisa
memaksimalkan aset secara produktif.
Hal itu untuk meningkatkan
pendapatan daerah diluar pajak kendaraan bermotor, karena potensinya yang
besar.
"Potensinya kita ada sekitar
5000 aset Se-Jawa Barat yang bisa kita manfaatkan untuk pendapatan asli daerah
dan peningkatan ekonomi masyarakat", pungkasnya. (hms/sein).