Anggota DPRD Jabar Dra.Hj.Tia Fitriani saat menggelar Reses III di Kec. Ciparay Kab Bandung (foto:ist). |
KAB. BANDUNG, Faktabandungraya.com,-- Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Dra. Hj. Tia Fitriani yang juga Ketua Fraksi Partai Nasdem mengatakan, hingga saat ini masih sedikit kaum perempuan yang memiliki kerpibadian mandiri, produktif dan inovasi. Padahal diseluruh sector kehidupan peluang terbuka lebar bagi perempuan untuk berkarya.
Pemerintah memberikan kesempatan
bagi seluruh perempuan untuk dapat berkarya, baik di pemerintahan, Legislatif,
Akademisi, Pengusaha maupun berkarya mandiri
dalam memopang kehidupan keluarga.
Hal ini, disampaikan Dra.Hj.Tia
Fitriani, saat menggelar kegiatan Reses III Tahun Sidang 2021-2022 di Kedai
Teras 39 Desa Ciheulang Kecamatan Ciparay Kab. Bandung, Selasa (12/72022).
Kegiatan Reses III di Kec Ciparay,
Tia Fitriani mengangkat tema : Pemberdayaan Perempuan Jawa Barat
menjadi Pribadi yang mandiri, Produktif dan Inovatif.
Dikatakan, tema tersebut diatas, sengaja diambil
untuk pemberdayaan perempuan Jabar
khususnya di Kabupaten Bandung ini agar lebih optimal lagi.
Dalam kegiatan tersebut, Tia
Fitriani juga menghadirkan narasumber
Kepala Dinas D.P.3.A.K.B Provinsi Jawa Barat, Dra. Hj. I.Gusti Agung Kim Fajar
Wiyati Oka M. Si, bersama Dra.Ida Farida M.M, yang mewakili Kepala Dinas
D.P.2.K.B.P.3.A Kabupaten Bandung.
Pemerintah provinsi Jabar dan juga
Pemkab Bandung melalui OPD terkait , cukup banyak program Pemberdayaan
perempuan.
Keberhasilan program yang
dicanangkan pemerintah Pusat, Provinsi dan Kab Bandung, maupun swasta tentunya perlu
dan harus disosialisasikan kepada masyarakat, terutama bagi kaum perempuan.
Jadi tinggal kita membantunya, bagai
mana sosialisasinya bisa di optimalkan, itu yang kami kawal dan bantu untuk
memfasilitasi agar perempuan- perempuan terbantu, kata Politisi Perempuan Nasdem Jabar ini.
Tia menambahkan, program yang telah
dicanangkan dalam menjalankannya agar dapat terlaksana dengan baik dan sukses
tentunya sangat diperlukan kolaborasi, sehingga masyarakat, khusus kaum
perempuan mendapatkan edukasi dan mengimplentasinyanya untuk menjadi pribadi
yang mandiri, produktif dan inovatif.
Sementara menurut Kepala Dinas
D.P.3.A.K.B Jabar Dra. Hj. I.Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka M. Si, mengatakan
tema Reses III bu Tia Fitriani sangat
sejalan dengan tugas pokok dan fungsi kami di Dinas D.P.3.A.K.B Provinsi
Jabar.
Menurutnya, keberhasilan program
yang dicanangkan oleh D.P.3.A.K.B tidak terlepas dari sinergitas dan kolaborasi dengan Pentahelix , baik dari sisi
akademianya, komunitas, Government serta media.
“Seperti yang dilakukan Dra.Hj.Tia
Fitriani, beliau menangkap semua ini untuk melakukan berkolaborasi dan
melakukan edukasi pada masyarakat perempuan yang ada di Jawa Barat, khususnya
di Kab Bandung selaku Dapil beliau, ”ujarnya.
Disamping berkolaborasi sambung
Kadis, beliau juga mensosialisasikan progaram-program yang ada di D.P.3.A.K.B
Jabar dalam upaya memperjuangkan perempuan agar lebih berdaya. Perempuan
berdayatentunya bisa menopang ekonomi keluarga dan sosial politiknya dan juga
pola asuh anak dan lainya.
Ditempat yang sama Dra.Ida Farida MM
Sekretaris Dinas D.P.2.K.B.P.3.A Kabupaten Bandung juga mengatakan, dirinya
mengapresiasi kegiatan ini dan dirinya juga mengucapkan terimakasih pada
Dra.Hj.Tia Fitriani, yang sudah melaksanakan reses di kabupaten Bandung.
“Dengan program pemberdayaan
perempuan ini, tentunya berdampak pada permasalahan sosial di Kabupaten
Bandung. Salah satunya kekerasan terhadap perempuan dan anak, KDRT juga masih
cukup tinggi. Di tahun 2021 menurutnya diangka 104, namun di tahun 2022 ada
penurunan diangka 76 kasus, “ujarnya.
Ida Farida menambahkan,
sebenarnya masih banyak permasalahan
lainya, seperti Stunting di kabupaten
Bandung masih cukup tinggi, dan perkawinan dibawah umur pun masih tinggi.
Terkait dengan Stunting ujar Ida
Farida, pihaknya telah membentuk tim percepatan menurunkan stunting baik
tingkat kabupaten maupun tim kecamatan dan desa.
“Pihaknya juga sudah merekrut
pendamping sebanyak 8376 tenaga pendamping terdiri dari kader KB, Kader PKK dan
dari medis yang siap untuk melakukan pendampingan terhadap keluarga yang
berpotensi stunting,”tandasnya. (Adip/cuy).