Makan daging, Kolestrol naik |
BANDUNG, Faktabandungraya.com,-- Hari Raya Iduladha segera tiba. Menu-menu olahan daging kurban pun sudah mulai terbesit dalam pikiran. Bahkan, beberapa dari kita juga sudah beli tusuk sate dan arang untuk bakar-bakar bersama keluarga.
Namun, hati-hati ada bahaya yang
mengintai di musim-musim kurban ini, yaitu kolesterol!
Subkoordinator Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan
(Dinkes) Kota Bandung, dr. Intan Annisa Fatmawaty menyampaikan, selain dari
makanan, kolesterol juga sebenarnya diproduksi dalam tubuh kita.
"Kalau ada yang kolesterolnya
tinggi, itu bisa diakibatkan karena adanya gangguan metabolisme dalam tubuh
atau memang asupan makanannya mengandung kolesterol tinggi terlalu
banyak," jelas Intan kepada Humas Kota Bandung pada Jumat, 8 Juli 2022.
Faktor naiknya kolesterol memang
diakibatkan dari makanan. Biasanya makanan dari daging yang mengandung banyak
lemak serta bahan olahannya yang menggunakan santan dan minyak berlebih, diakui
Intan menjadi faktor kolesterol kerap naik saat Iduladha.
"Kalau memang punya kolesterol
atau tidak ingin kolesterolnya meningkat, bisa konsumsi bagian daging tertentu
seperti daging has. Dari proses pengolahan juga bisa dicari alternatif memasak
dengan cara lain," ungkapnya.
Tak hanya itu, ternyata kolesterol
pun bisa naik diakibatkan trigliserida yang banyak ditemukan pada makanan
olahan tepung.
"Jadi kolesterol naik itu bukan
hanya diakibatkan dari makan daging, tapi juga konsumsi makanan-makanan ini
(tepung). Trigliserida menyebabkan jantung koroner," tuturnya.
Ia menyebutkan, ada beberapa gejala
jika kolesterol dalam tubuh mulai meningkat. Ada yang tiba-tiba merasa sakit di
pundak, kepala, dada, pusing, bau mulut, atau sembelit karena kekurangan serat.
"Ada juga yang cepat capai,
kesemutan, bahkan ada yang malah tidak pernah merasakan apa-apa. Ketahuannya
itu saat dia cek kesehatan di lab," ujarnya.
Sebenarnya, menurut Intan, tidak
semua kolesterol itu buruk untuk tubuh. Kolesterol sendiri ada dua jenis,
Low-density lipoprotein (LDL) dan High-density lipoprotein (HDL).
"LDL ini kalau dia tinggi, bisa
menyebabkan seseorang terkena penyakit jantung, stroke, atau penyempitan
pembuluh darah. LDL bisa diturunkan dengan adanya HDL," papar Intan.
Kunci untuk menaikkan HDL bisa
dengan mengonsumsi minyak zaitun, ikan sarden, ikan salmon, makanan berserat
tinggi, dan kacang-kacangan. Namun, bagi para pengidap asam urat, jangat
mengonsumsinya terlalu banyak.
"Konsumsi buah seperti alpukat
juga bagus untuk HDL. Indeks glikemiknya rendah, jadi bisa dikonsumsi juga oleh
pengidap diabetes," katanya.
"Kedelai juga bagus untuk
meningkatkan HDL, tapi perhatikan lagi bagaimana cara mengolahnya,"
lanjutnya.
Ada beberapa tip lainnya dari Intan
agar kita bisa tetap nikmat mengonsumsi daging kurban tanpa takut kolesterol
naik.
Pertama, makan secukupnya. Jangan
karena dapat dari tetangga, saudara, dan masjid juga, semua jatah kurban
langsung dikonsumsi dengan porsi besar.
"Sebaiknya dimakan dengan porsi
kecil dan diseimbangi dengan makanan berserat. Imbangi dengan cukup minum air putih
minimal dua liter per hari," imbaunya.
Sebab, saat sedang berkumpul makan
sate atau gulai, masyarakat ketap mengonsumsi minuma bersoda atau teh dalam
kemasan.
"Ini jadi dobel nanti,
kolesterol tinggi, gula juga ikut tinggi," kata Intan.
Kedua, aktif bergerak minimal 30
menit per hari dalam seminggu. Bisa dengan jalan kaki atau aerobik.
"Ketiga, cara memasaknya juga
perlu diperhatikan. Jangan terlalu bersantan dan berminyak. Bisa pilih olahan
yang lebih sehat," jelasnya.
Selamat Iduladha dan tetap jaga
kesehatan ya warga Bandung! (din/red).