Warga Kelurahan Pajajaran Kec Cicendo Kota Bandung memperlihatkan hasil karya dari program Buruan Sae kepada peserta Urban 20 |
Hal itu disampaikan Kepala Dinas
Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar. Menurutnya, upaya
meningkatkan ketahanan pangan sejalan dengan isu pangan yang belakangan menjadi
perbincangan dunia.
"Ini bisa menjadi praktik baik
yang diakui, dan kita ingin memperlihatkan itu. Alhamdulillah, menurut saya ini
tidak salah," ujarnya di Kantor DKPP Kota Bandung, Rabu 4 Agustus 2022.
Ia juga menyebut, berbagai negara
telah melirik Buruan Sae sebagai tempat penelitian atau studi banding. Salah
satunya Kota Roma, Italia.
Ibukota Italia itu dijadwalkan
berkunjung ke Kota Bandung sekitar Oktober 2022 mendatang untuk melakukan studi
banding pada program Buruan Sae.
Gin Gin juga berharap, program
Buruan Sae bisa menjadi cetak biru bagi kota-kota lain dalam rangka
meningkatkan ketahanan pangan.
Lebih lanjut, ia memaparkan, ada
empat nilai lebih yang dimiliki Buruan Sae.
Pertama, tak perlu lahan yang luas
untuk menjalankan program ini. Sebagai contoh, Buruan Sae di Kelurahan
Pajajaran terletak di atas lahan Sungai Citepus. Lahan ini disulap menjadi
kebun yang menghasilkan aneka produk pangan.
Hal sama juga terjadi di Kelurahan
Sarijadi. Kelompok tani di sana menyulap tempat pembuangan menjadi lahan
produktif dengan aneka produk pangan dan juga kerajinan tangan.
Kedua, Gin Gin menyebut Buruan Sae
mengintegrasikan berbagai komoditas pangan. Jadi, program ini tak hanya
menghadirkan sayuran saja sebagai hasil panennya, melainkan juga ikan dan hewan
ternak.
Ketiga, Gin Gin juga menyebut
integrasi dengan program Kang Pisman sebagai keunggulan Buruan Sae.
"Kita punya program Kang Pisman
sebagai upaya pengolahan sampah. Dengan Buruan Sae, kita bisa memanfaatkan
hasil pengolahan sampah tadi," ucap Gin Gin.
Selain itu, keunggulan terakhir ialah eksistensi Buruan Sae yang mengintegrasikan berbagai elemen masyarakat di Kota Bandung. Sebagai informasi, saat ini sudah ada 335 titik Buruan Sae di Kota Bandung.
Jumlah ini diprediksi terus
bertumbuh. Gin Gin berharap nantinya tiap RW di Kota Bandung memiliki satu
titik Buruan Sae.Peserta Urban 20 mendatangan lokasi program Buruan Sae di kecamatan Cicendo
"Social movement ini terus
bergerak, kita lihat terus pertumbuhannya," kata Gin Gin.
Hari kedua Konferensi Internasional
dengan tema "Meningkatkan Ketahanan Pangan Kota dan Menciptakan Future
Work Melalui Urban Farming Berbasis Budaya dan Teknologi di Bandung" ini
dihadiri beberapa pihak.
Antara lain: Head of Milan Urban
Food Policy Pact (MUFPP) Secretariat Filippo Gavazzeni, Staff of MUFPP Serena
Duraccio, Food Director of Milan City Andrea Magarini, serta Kepala Daerah dari
beberapa kota yang ada di Indonesia. (ray/red).