Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung, dr. Ira Dewi Jani |
Namun, ternyata dari hasil Riset
Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung tahun 2018, 1 dari 3
penduduk di Kota Bandung berusia lebih dari 15 tahun mengidap hipertensi.
Prevalensinya mencapai 36.6 persen
dari jumlah penduduk Kota Bandung di atas usia 15-69 tahun.
Hitungannya, sekitar 700 ribu orang
di Kota Bandung berpotensi terkena hipertensi. Sampai Mei kemarin Dinkes
memperoleh aduan hipertensi sekitar 28.000 kasus.
Bahkan, saking tak terasa di awal,
penyakit ini disebut sebagai 'silent killer'. Seringnya baru ketahuan ketika
sudah bergejala, seperti stroke, sakit ginjal, dan masalah jantung.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung, dr. Ira Dewi Jani
seusai acara Bandung Menjawab pada Rabu, 8 Juni 2022.
"Dari data Kementerian
Kesehatan (Kemenkes), penyakit tidak menular seperti diabetes dan hipertensi
penderitanya mulai bergeser ke usia yang lebih muda," ungkap Ira.
Faktornya terbagi menjadi dua,
faktor yang tidak bisa dikendalikan dan bisa dikendalikan. Untuk faktor yang
tidak bisa kendalikan, seperti usia, jenis kelamin, dan keturunan.
"Tapi, ada juga faktor yang
bisa kita kendalikan, seperti pola diet, menu makanan yang tidak seimbang,
kurang olahraga, konsumsi garam berlebih, dan tingkat stress yang tinggi,"
akunya.
Ira mengingatkan masyarakat untuk
rutin melakulan screening atau cek kesehatan di puskesmas terdekat. Jangan
sampai menunggu ada gejala dulu baru memeriksakan ke dokter.
"Mau ada gejala atau tidak,
minimal setahun sekali periksa tekanan darahnya ke puskesmas terdekat. Biayanya
gratis, sudah dijamin pemerintah," ujarnya.
Beberapa gejala yang bisa muncul
akibat hipertensi antara lain stroke, retinopati, komplikasi jantung, dan gagal
ginjal.
Perlu diketahui, retinopati
merupakan salah satu penyakit mata yang rentan membuat penglihatan seseorang
menjadi kabur. Jantung pun membesar karena harus memompa terus-menerus
"Bisa gagal jantung atau ada
penyumbatan di dalamnya. Lalu ginjal juga jadi ancaman jika tekanan darah
tinggi tidak terkontrol," imbuhnya.
Untuk menekan angka hipertensi di
Kota Bandung, Dinkes Kota Bandung bekerja sama dengan puskesmas mengadakan
webinar. Namun, Ira mengaku, untuk mengubah perilaku masyarakat tidak bisa
dalam jangka waktu cepat.
Ira memaparkan langkah-langkah yang
harus dilakukan agar mengindari hipertensi. Caranya dengan CERDIK:
-Cek kesehatan secara berkala. Jika
telah terdeteksi hipertensi harus sebulan sekali cek kesehatan.
-Enyahkan asap rokok. Sebab ada
bahan dalam rokok yang bikin pembuluh darah kita jadi tidak elastis.
-Rutin melakukan aktivitas fisik
yang harus terukur. Sehingga punya impact ke kesehatan tubuh kita.
-Diet atau menu makanan yang
seimbang. Harus ada sayur dan buah, serta minum yang cukup.
-Istirahat yang cukup untuk karena
akan memengaruhi kesehatan tubuh kita.
-Kelola stress dengan benar.