Anak-anak bermain di Balai Kota Bandung |
Sebanyak 1.002 orang dijadikan sebagai sampel dari survei ini dengan menggunakan metode penarikan sampel melalui multistage. Seluruh populasi survei merupakan warga negara Indonesia di 30 kecamatan di Kota Bandung yang sudah mempunyai hak pilih, yaitu WNI yang sudah berumur 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Berdasarkan hasil sruvei, sebanyak
41,3 persen warga Kota Bandung menilai ketentraman di Kota Bandung selama masa
kepemimpinan Wali Kota Bandung, Yana Mulyana berada dalam kondisi baik.
Sedangkan 10,3 persennya menilai ketentraman di Kota Bandung masih kurang baik.
Selain penilaian ketentraman,
kondisi ketertiban pun memperoleh nilai kepuasan yang baik. Sebanyak 40,8
persen warga Kota Bandung menilai ketertiban di Kota Bandung sudah sangat baik.
Sedangkan 11,8 persen lainnya menganggap ketertiban di Kota Bandung masih
kurang baik.
Kedua hal ini berbanding lurus
dengan semakin menurunnya angka kriminalitas di Kota Bandung.
Jika melihat data yang dirilis Badan
Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung dalam Buku Bandung Dalam Angka Tahun 2022,
kasus kriminal di Kota Bandung pada 2021 mencapai 2.481 kasus.
Angka ini mengalami penurunan
drastis jika dibandingkan dengan tahun 2020 sebanyak 3.351 kasus. Sedangkan di
tahun 2019, kasus kriminalitas mencapai 3.436 kasus.
Adapun rincian kasus terbanyak yakni
penipuan dengan 590 kasus, penganiayaan ringan dan curi berat mencapai 257
kasus, serta penggelapan sebanyak 210 kasus.
Untuk sebarannya, kasus kriminal
paling sering terjadi di pemukiman dengan 1.291 kasus. Angka ini menunjukkan
penurunan dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 1.762 kasus dan tahun 2019
mencapai 1.252 kasus.
Salah satu upaya yang sempat
dilakukan untuk menertibkan Kota Bandung dari kriminalitas adalah dengan
pemberlakukan penutupan di sejumlah ruas jalan di Kota Bandung. Ternyata cara
ini turut menurunkan angka kriminalitas atau kejahatan di jalanan.
Selama masa PSBB Proporsional atau
PPKM Jawa Bali atau PPKM Jawa Bali di Kota Bandung sejumlah ruas jalan utama
ditutup. Sedikitnya ada 23 ruas jalan di Kota Bandung yang mengalami penutupan
selama masa PSBB Proporsional tersebut.
Selain mampu membatasi pergerakan
orang untuk mencegah penyebaran Covid-19, penutupan jalan juga disebut-sebut
telah mampu menciptakan rasa aman. (din/red).