Wali kota Bandung Yana Mulyana foto bersama para pengurus Koperasi |
Wali Kota Bandung, Yana Mulyana
menyampaikan, revolusi industri 4.0 telah mentransformasi berbagai kegiatan
usaha termasuk koperasi.
Koperasi harus mampu berinovasi
dalam aspek produk, pelayanan, dan proses bisnis untuk bisa memenangkan
persaingan. Untuk itu, Yana berharap
agar HUT ke 75 Koperasi dapat dijadikan momentum
bagi pemerintah untuk menggelorakan generasi muda dalam membangun karakter dan
gotong royong melalui peran koperasi di era revolusi industri 4.0 dan society
5.0.
Yana menjelaskan, perkembangan koperasi dengan
tagline Koperasi Juara yang hadir di setiap kelurahan, hingga tahun 2021 telah
terbentuk 63 koperasi.
"Kami juga menargetkan
terbentuknya koperasi di tempat ibadah yang sudah terealisasi sebanyak 60
koperasi," ujarnya.
Dengan bertambahnya 123 koperasi
baru, saat ini di Kota Bandung terdapat 731 koperasi dengan jumlah anggota
121.491 orang. Sedangkan total omzetnya telah mencapai Rp1,4 triliun.
"Bahkan, jumlah total sisa
hasil usaha (SHU) yang dibagikan kepada anggota hampir mencapai Rp90
miliar," ucapnya.
Sehubungan dengan gerakan “Ayo
Berkoperasi”, Pemkot Bandung terus mengedukasi generasi muda supaya terlibat
dalam gerakan koperasi.
"Mereka ini pula yang
diharapkan membawa koperasi ke dalam era digitalisasi sehingga siap bersaing
dalam revolusi industri 4.0," imbuhnya.
Sedangkan Kepala Dinas Koperasi dan
UKM, Atet Dedi Handiman mengatakan, koperasi di usia 75 harus bisa beradaptasi
dengan perkembangan teknologi dan pola pikir dalam bisnis.
Dalam kegiatan ini, Pemkot Bandung
melalui Dinas KUKM juga memberikan penghargaan bagi beberapa koperasi
berprestasi di Kota Bandung.
"Untuk penghargaan kategori
koperasi simpan pinjam diberikan kepada Koperasi Kredit Karyawan RS Advent
Bandung. Lalu Koperasi Kredit Tunas Harapan. Terakhir, Koperasi Simpan Pinjam
Sumber Bahagia," paparnya.
Sedangkan kategori koperasi konsumen
diperoleh Koperasi Karyawan Perum Perhutani Unit 3 Jabar Bandung, Dharma
Nirmala Mandiri, dan Koperasi Pegawai Bank BTN KC Bandung.
Pada kesempatan ini hadir pula
secara daring Menteri Koperasi Indonesia, Teten Masduki.
Teten menuturkan koperasi harus
berani mengubah pola pikir. Jika tidak, koperasi hanya akan mengalami penuaan.
"Salah satunya dengan revormasi
ekosistem koperasi dengan revisi UU Perkoperasian no.25 tahun 1992. Di mana
manfaat koperasi akan menjadi multipihak terutama bagi pelaku start up, profesional,
generasi muda," tutur Teten.
Acara puncak ini dihadiri lebih dari
1.000 orang secara hibrid. Bagi warga yang ingin membeli produk UMKM Kota
Bandung, bisa lansung mengunjungi beragam stan yang tersedia sepanjang
pelataran BIP dari 19-22 Agustus ini. (din/red).