Maaf, Maaf Plt Tak Bisa Ikut
Sekjen PWI Pusat Mirza
Zulhadi (kiri), bersama Ketua Pelaksana AK-PWI Pusat Yusuf Susilo Hartono (kanan),
saat sosialisasi AK-PWI 2023 via daring, di Gedung Dewan Pers, Lt. 4, Jakarta |
Hadir
Antara lain Wali Kota Medan Bobby Nasution, dan Bupati Serdang Bedagai,
Sumatera Utara H. Darma Wijaya, Bupati Tuban,Jawa Timur, Aditya Halindra
Faridzky. Puluhan Kepala Dinas Kominfo, Kebudayaan, dan Pawisata dari berbagai
daerah. Serta Pengurus PWI dari berbagai provinsi, kabupaten dan kota di wilayah Indonesia Barat, Tengah dan
Timur.
Sekretaris
Jenderal PWI Pusat Mirza Zulhadi yang juga menjadi Ketua Panitia Hari Pers
Nasional (HPN) 2023 terkesan akan hal tersebut. Ia mengemukakan bahwa Anugerah
Kebudayaan PWI Pusat telah menjadi salah satu ikon dari HPN, selain Anugerah
Jurnalistik Adinegoro.
Mirza
juga memberikan apresiasi yang besar pada animo bupati/wali kota bersama pemerintah
kabupaten dan kota yang penuh antusias telah mau dan akan mengikuti Anugerah Kebudayaan PWI Pusat.
“Kegiatan
ini sangat positif. Ada peserta yang pernah ikut tetapi belum terpilih dan kini
mencoba untuk ikut lagi. Ini telah jadi ikon HPN,” kata Mirza, yang sekaligus
mewakili Ketua Umum PWI Pusat Atal S.Depari sebagai Penanggungjawab HPN yang
berhalangan hadir.
Yusuf
Susilo Hartono, Ketua Pelaksana Anugerah Kebudayaan PWI (AK-PWI) Pusat,
menjelaskan anugerah ini boleh diikuti oleh bupati dan/atau wali kota yang
masih menjadi pemimpin daerah sampai puncak HPN 2023 digelar pada 9 Februari
2023 mendatang.
“AK-PWI
tidak bisa diikuti oleh bupati atau wali kota yang sedang mempunyai masalah
hukum. Bahkan bupati atau wali kota yang sudah terpilih, tetapi kemudian
tertangkap karena kasus korupsi, maka bupati atau wali kota yang sudah
dinyatakan behak menerima AK-PWI Pusat itu langsung dianulir, dan gugur,” jelas
Yusuf.
Dewasa
ini sudah banyak kepala daerah yang digantikan oleh Plt. Peserta sosialisasi
dari Jepara mempertanyakan, apakah Plt bupati bisa ikut AK-PWI ?...
Yusuf
menjelaskan, tanpa mengurangi rasa hormat, Plt Bupati/Wali Kota, tidak bisa
ikut. Hal ini, juga telah dijelaskan
kepada Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh
Indonesia (APEKSI), dan Asosiasi
Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI).
Bupati/Wali
kota yang bersemangat ikut
Ketua
PWI Sumatera Utara Farianda Putra Sinik dengan spontan menyatakan bahwa ada
tiga kepala daerah di Sumatera Utara yang telah siap ikut AK-PWI 2023. Masing-masing
Wali Kota Medan, Bupati Deli Serdang dan Serdang Bedagai.
PWI
Bukittinggi, juga menyatakan wali kotanya siap mendaftar. Sementara itu dari APKASI
diperoleh kabar bahwa Bupati
Dharmasraya, Gowa dan Serang bersemangat ikut.
Tema
AK-PWI pada HPN 2023 adalah “Inovasi pangan,
sandang dan papan berbasis informasi dan kebudayaan (kearifan
lokal)”.
Masing-masing bupati/wali kota bisa memilih satu dari
tiga sub tema yang tersedia. Pertama: “Inovasi Pangan Berbasis
Kearifan Lokal dan Informasi Global
Menuju Swasembada”. Kedua, “Inovasi
Sandang yang Berkepribadian Berbasis KearifanLokal dan Informasi Global”. Dan
ketiga “Inovasi Papan Berbasis Kearifan Lokal, Keselarasan dengan Alam dan
Informasi Global”.
Menurut Yusuf, dengan tema/subtema itu, PWI ingin mendorong keragaman pangan, sehingga
tidak tergantung beras (impor). Juga mendorong sandang dan papan yang laras
dengan kepribadian, kearifan lokal, dan alam." (*/red).