Komisi A DPRD Kota Bandung mengevaluasi kinerja Triwulan II Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, di Ruang Rapat Komisi A |
Rapat dipimpin langsung Ketua Komisi
A, H. Rizal Khairul, S.IP., M.Si., dan dihadiri juga Wakil Komisi A,
Khairullah, S.Pd.I., juga Sekretaris Komisi A, Erick Darmadjaya, B.Sc., M.K.P.,
juga anggota Komisi A, Aan Andi Purnama, S.E., serta H. Agus Andi Setyawan,
S.Pd.I.
Komisi A mengapresiasi atas kinerja
Diskar PB pada triwulan II dan berharap Diskar PB terus mengedukasi masyarakat
dalam penanganan atau menanggulangi bencana.
Anggota Komisi A, Aan Andi Purnama
mengapresiasi Diskar PB sebagai pejuang tangguh di Kota Bandung. Ia berharap
dalam penanganan dan penanggulangan bencana masyarakat perlu dilibatkan.
"Apresiasi untuk Diskar PB,
bahwa ini pejuang-pejuang tanggung Kota Bandung. Dan terkait keterlibatan
masyarakat dalam penanganan bencana terus digalakkan. Caranya diedukasi
masyarakatnya, contoh menanggulangi kebakaran di menit-menit pertama bagaimana,
peran masyarakat dalam pertolongan pertama pada bencana kebakaran. Maka perlu
pelatihan-pelatihan di setiap kelurahan, termasuk diajarkan bagaimana pemakaian
alat-alat kebakaran," ujar Aan.
Aan melanjutkan, Diskar PB juga
perlu menyosialisasikan peta bencana di Kota Bandung.
"Kedua, selalu mengecek
fasilitas alat-alat kebakaran di setiap gedung. Terakhir, edukasi juga kepada
masyarakat terkait kebencanaan sejak dini, termasuk sosialisasi Sesar Lembang.
Potensi-potensi bencana di Kota Bandung dipetakan dan disosialisasikan. Agar
terciptanya reflek terhadap bencana, apa yang harus dilakukan jika bencana
datang," kata Aan.
Selain itu, Anggota Komisi A
lainnya, Agus Andi, memberikan beberapa pesan yang menurutnya sebagai bahan
pengingat agar Diskar PB terus lebih baik lagi.
"Saya juga ada beberapa pesan
yang mungkin ini bisa jadi pengingat, agar Diskar PB lebih baik lagi. Diskar PB
ini harus ada alat ukur SDM, karena dengan ini penanganan antisipasi ini akan
mempermudah urusan. Pertama sikap petugas, jadi kualitas pelayanan yang bisa
memuaskan masyarakat. Selain sigap cepat tanggap, juga harus selalu humanis.
Kedua, dimensi mengukur pelayanan ke masyarakat. Ini saya yakin sudah
dilakukan. Mengenai pelayanan yang mudah dan tidak berbelit-belit, misal
masalah prosedur," kata Agus.
Ketiga, menurut Agus, Diskar PB
harus terus mengoptimalkan terkait waktu. Menurutnya waktu adalah dimensi alat
ukur pelayanan. Keempat, mengenai fasilitas yang perlu terus difasilitasi
dengan optimal, dan kelima, optimalisasi pelayanan untuk kesesuaian pelayanan
jasa. Menurut Agus jika semua baik, IKM akan tercapai.
Selain itu, Komisi A mengapresiasi
inovasi yang telah dibuat Diskar PB dalam kinerjanya.
Ketua Komisi A, Rizal Khairul
mengapresiasi inovasi alat kebakaran sprinkler warga sebagai upaya mencegah
kebakaran di kawasan pemukiman padat penduduk.
"Sangat bagus sudah ada inovasi
untuk bisa mencegah dan meminimalisir terjadi bencana kebakaran di pemukiman
padat penduduk, sprinkler warga ini semoga bisa kita fasilitasi terus, dan
didorong," ujar Rizal. (Indra/red).