Wakil Ketua Komisi III DPRD Jabar, H. Sugianto Nagolah, SH, MH dari Fraksi Demokrat |
BANDUNG, Faktabandungraya.com,-- Wakil Ketua Komisi III DPRD Jabar H. Sugianto Nangolah, SH, MH membenarkan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jawa Barat terbesar disumbang oleh sector Pajak, terutama pajak kendaraan bermotor yang besarannya hampir 85 persen. Padahal Pemerintah Provinsi Jabar memiliki puluhan BUMD.
Pemprov Jabar ini memiliki puluhan BUMD yang bergerak di berbagai sektor, namun, hanya segelintir BUMD yag mampu memberikan dividen bagi pedapatan daerah. Untuk itu, Komisi III DPRD Jabar yang membidangi Keuangan Dearah terus mendorong BUMD Milik Pemprov Jabar untuk terus berbenah diri dan berinovasi agar mampu memberikan dividen bagi APBD.
Kita akan support kepada seluruh BUMD selama
mempu memberikan deviden bagi pendapatan daerah. Hal ini berdasarkan Peraturan
Daerah, Nomor 10 Tahun 2017 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Barat Kepada Badan Usaha Milik Daerah, disebutkan bahwa seluruh BUMD milik
Pemprov Jabar berkewajiban dapat memberikan dividen bagi pendapatan daerah,
kata Sugianto Nangolah saat dimintai tanggapan terkait peningkatan PAD dengan
pembenahan BUMD, Senin, (22/8/2022).
Dikatakannya, dalam Perda tersebut
juga disebutkan, bahwa seluruh BUMD Jabar berkewajiban memberikan 10 persen dari total APBD Jabar.
Misalkan, APBD Jabar sebesar Rp.40 triliun maka BUMD harus menyetorkan deviden
sebesar Rp.4 triliun dari seluruh BUMD. Itu amanat Perda BUMD, ujarnya.
Dari puluhan BUMD yang ada baru PT. Bank
BJB, PT. Jasa Sarana, PT. Migas Hulu Jabar, PT. Agro Wisata dan PT.Jaswita, sedang
yang puluhan lainnya, masih jauh dari
harapan bahkan adayang masih merugi, ujarnya.
Politisi Prtai Demokrat Jabar ini
juga mengatakan, seluruh BUMD Jabar merupakan mitra kerja Komisi III, maka dalam
setiap rapat kerja dengan Biro Keuangan dan Aset Daerah Setda Jabat maupun
Badan Investasi Daerah termasuk juga para Pimpinan BUMD, kita selalu ingatkan ,
bahwa BUMD berkewahjiban memberikan dividen terhadap APBD.
Bagaimana caranya supaya BUMD kita
bisa menguntungkan ?.. ya, salah satunya harus dilakukan perbaikan, mulai dari
penempatan SDM yang professional, merombak struktur organisasi BUMD, melakukan
berbagai torobosan dengan berinovasi dan berkolaborasi dengan pihak lain.
Komisi III DPRD Jabar masih melihat
dan menemukan, di beberapa BUMD, adanya struktur organisasi yang gemuk dan kekurang
tepatan menempatan SDM. Sehingga, berdampak membengkaknya biaya operasional (Gaji
Karyawan-red).
Bengkaknya biaya operasional
tentunya akan menguras keuntungan dari perusahaan BUMD, sehingga setoran
sebagai dividen ke pendapatan daerah jadi kecil bahkan merugi.
Inikan aneh, masih banyak BUMD yang
setiap tahun mendapatkan suntikan dana sebagai penyertaan modal, tetapi belum mampu
memberikan dividen ke APBD, ujar Sugianto.
Lebih lanjut Angleg Jabar dari Dapil Kota Bandung-Kota
Cimahi ini mengatakan, Alam yang dimiliki provinsi Jabar ini luar biasa,
sehingga potensi untuk meningkatkan PAD juga terbua lebar. Tetapi kenapa BUMD
Jabar tidak cepat berkembang ?...
Komisi III melihat, perusahaan
swasta yang berusaha dan berbisnis di
Jabar setiap tahun mengalami peningkatan keuntungan. Tetapi kenapa BUMD Jabar
masih ada yang merugi setiap tahun. Ini kan aneh !!!. Padahal, sejak berdirinya
BUMD sedah diberikan suntikan dana dan hampir setiap tahun juga BUMD Jabar diberikan
suntikan dana dari pemerintah Jabar.
Kalau saya menilai, ada yang salah
dalam tata kelola BUMD, sehingga tidak maksimal dalam menjalankan roda
perusahaan. Diantara, mulai dari saat rekrutmen,
latar belakang pendidikan, hingga penempatan SDM. Sehingga pengelolaan
perusahaan tidak / kurang professional, ujarnya.
Ia
juga menambahkan, bahwa sudah menjadi kewajiban direksi untuk membuat
rencana dan target kerja dengan berinovasi dan berkolaborasi untuk kemajuan
perusahaan yang berujung mampu memberikan dividen bagi APBD Jabar.
Komisi III juga sudah meminta Biro
BUMD dan Badan Penasehat BUMD Jabar untuk
terus memotivasi agar seluruh BUMD Jabar mampu memberi dan meingkatkan Dividen
kepada APBD Jabar.
Buatlah sistem atau apa namanya
rencana bisnis yang benar dan
menguntungkan, seperti apa rencana bisnisnya? Bekerjalah sesuai dengan
rencana bisnis , tandasnya.
(Adib/husein).