Wali kota Bandung Yana Mulyana saat menyambangi Posyandu Melati 2 RW o8 Kebongedang Kec Batununggal Kota Bandung |
Lokasi ini merupakan posyandu
multifungsi yang menjadi juara 1 dalam penilaian posyandu terbaik se-Kota
Bandung pada Juli silam.
Kemudian, pada Oktober mendatang,
Posyandu Melati 2 RW 08 Kebongedang akan mewakili Kota Bandung pada perlombaan
tingkat provinsi.
Wali Kota Bandung, Yana Mulyana
berharap, posyandu ini bisa menjadi role model bagi posyandu lain di Kota
Bandung.
"Dengan sistem posyandu multi
fungsi, mudah-mudahan bisa terus berinovasi untuk memberikan pelayanan terbaik
bagi masyarakat Kota Bandung. Dengan begitu kita bisa mengurangi risiko
penyakit pada anak-anak dan bayi ke depannya," harap Yana.
Sebab Yana mengakui, jika kegiatan
imunisasi anak sempat tertunda selama pandemi melanda. Maka, BIAN kali ini
perlu dioptimalkan dengan maksimal agar seluruh anak yang belum memenuhi
imunisasi lengkap, bisa segera terfasilitasi.
Merespon fenomena ini, Ketua Tim
Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP.PKK), Yunimar Mulyana
menuturkan, tingkat presentase imunisasi Kota Bandung menang masih tergolong
rendah. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bandung, persentase BIAN sampai
Rabu, 10 Agustus 2022 telah mencapai 22,12 persen.
"Mohon bisa menyasar ibu-ibu
yang mempunyai anak, tapi belum lengkap imunisasinya. Manfaatkan kegiatan BIAN
ini dengan optimal agar anak-anak bisa mendapatkan hak kesehatannya," ucap
Yuni.
Rencananya, pada minggu kedua dan
ketiga program BIAN akan digenjot lebih intens lagi.
Sementara itu, Lurah Kebongedang,
Yusuf Firmansyah mengatakan, untuk bisa mengoptimalkan kinerja posyandu yang
multifungsi dan terintegrasi, perlu adanya kolaborasi pentahelix.
"Kolaborasi antara akademisi,
perusahaan, pemerintah, media, dan komunitas untuk mewujudkan posyandu juara
multifungsi," kata Yusuf.
Ia memaparkan, posyandu multifungsi
merupakan posyandu tribina keluarga, yakni bina balita, remaja, dan lansia.
Beberapa kegiatannya antara lain imunisasi lengkap, pola asuh anak remaja
(PAAR), senam ibu hamil, serta pengecekan tensi dan gula darah untuk lansia.
"Untuk mewujudkan ini semua,
kami bekerja sama dengan Baznas Kota Bandung dan Stikes Dharma Husada sebagai
bentuk pengabdian masyarakat dari tridharma perguruan tinggi," ungkapnya.
Ia menambahkan, program yang sedang
difokuskan di posyandu tersebut adalah penurunan angka stunting. Sebab
Kelurahan Kebon Gedang termasuk dalam wilayah intervensi penurunan angka
stunting di Kota Bandung.
Inovasi dan kolaborasi yang telah
pihaknya lakukan, antara lain Gumeulis (gerakan menciptakan lingkungan sehat),
Kang Ibing (gerakan berbagi untuk stunting), LA (lembur asih), Jumpalit (jumpa
balita), dan Getar (gerakan tanpa rokok).
"Pada 2020 kauss stunting di
wilayah kami sebanyak 154 kasus. Berkat kolaborasi, sekarang hanya tersisa
belasan. Mudah-mudahan 2023 target saya Kebongedang bisa bebas dari
stunting," imbuhnya. (din/red).