Presiden Jokowi didampingi Mensos Tri Rismaharini, Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Wali kota bandung Yana Mulyana saat menyapa dan memberikanbantuan sembako masyarakat Bandung di Pasar Cicaheum |
Sejak pagi, mereka telah bersiap
menunggu kedatangan Presiden Joko Widodo yang akan hadir menemui masyarakat
Bandung. Presiden dan Ibu Iriana Joko Widodo tiba di Pasar Cicaheum (28/08)
sekitar pukul 09.23. Kedatangan Presiden disambut tepuk tangan riuh dan
panggilan nama.
Turun dari mobil dinas, Presiden
membalas melambaikan tangan dan mendekati kerumunan warga. Sorak sorai riuh
kembali terdengar. Beberapa saat Presiden menyapa dan membagikan kaos.
Dengan didampingi Menteri Sosial Tri
Rismaharini, Presiden bertemu dan menyapa para penerima manfaat yang menempati
deretan kursi di bawah tenda merah putih.
Presiden hadir untuk menyerahkan
bantuan sosial secara simbolis.
"Assalamualaikum, apa kabar
ibu-ibu," kata Presiden, menyapa para penerima manfaat.
Presiden menyatakan, pemerintah memberikan
bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan
"Bantuan tolong dibelanjakan
untuk keperluan yang mendesak ya. Boleh buat beli sembako dan atau minyak
goreng. Kalau ada kelebihan bisa untuk
menambah modal usaha," kata Presiden.
Dari tenda merah putih, Presiden
berkeliling masuk ke dalam pasar. Presiden menyerahkan bantuan modal kerja
senilai Rp1.200.000 untuk setiap pedagang.
Bantuan sosial dari Kementerian
Sosial untuk penerima manfaat di Kota Bandung dan Provinsi Jawa Barat meliputi
Bantuan ATENSI motor roda 3, bantuan pengembangan usaha warung, warung sembako,
usaha kacang kupas., dan menjahit pakaian.
Ada juga bantuan kaki palsu, kursi
roda, bantuan kebutuhan dasar, nutrisi sandang peralatan masak, dan sebagainya.
Bantuan diberikan oleh Sentra Inten Soeweno, Sentra Wyata Guna, dan Sentra
Abiyoso.
Bantuan mencakup 27 penerima manfaat
dengan nilai total Rp118.383.725.
Selain itu, Kemensos juga
menyalurkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di Jawa Barat. Pada
penyaluran Tahap l, PKH menjangkau sebanyak 1.738.195 Keluarga Penerima Manfaat
(KPM) dengan nilai total Rp1,199 triliun. Pada penyaluran Tahap ll, PKH
menjangkau sebanyak 1.631.253 KPM dengan nilai total sebanyak Rp1,151 triliun,
dan pada Tahap lll, menjangkau 1.611.049 KPM dengan nilai Rp1,132 triliun.
Bantuan disambut antusias dan rasa
syukur oleh penerima manfaat. Iis Nuraini -- ibunda dari Aira Aenurrahmah (13)
penyandang disabilitas yang kehilangan dua kaki dan tangan kirinya,
menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Sosial. Anak ketiganya ini telah
mendapatkan bantuan sepasang kaki palsu dan tangan palsu sebelah kiri.Warga Bandung menerima kursi roda , bansos dan bantuan modal usaha dari Kemensos
"Bantuan kaki dan tangan palsu
sangat membantu Aira. Dengan bantuan ini membuat Aira bisa lebih leluasa bergerak. Terima kasih karena
permohonan saya sudah dikabulkan oleh Kemensos," kata warga Kampung Cihaliwung,
Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat itu.
Aira juga mengaku senang dengan
bantuan kaki dan tangan palsu. Meskipun tanpa alat bantu selama ini Aira rajin
menyapu dan membantu ibu membersihkan rumah. "Senang dapat bantuan. Semakin
semangat membantu orangtua dan akan rajin belajar,” katanya.
Aira anak bungsu dari tiga
bersaudara. Ibunya berprofesi sebagai ibu rumah tangga biasa. Ayahnya berjualan
kopi. Aira mengalami insiden sehingga harus diamputasi dua kaki dan tangan
kirinya pada usia 3 tahun. Anak yang suka menyanyi ini duduk di kelas 7 MTS
Persis Padalarang 38.
Penerima manfaat lainnya, Iwan S
mengaku sangat senang menerima bantuan motor roda tiga. Rencananya motor akan
dipakai untuk berjualan sayur keliling perumahan.
"Selama ini jualan sayur di
rumah dibantu istri. Hasilnya kalau rame bisa sampai Rp750 ribu per hari,"
katanya.
Harapannya, dengan motor roda tiga
usahanya akan semakin meningkat. (*/red).