Rektor USB YPKP Bandung, Dr. Didin Saepudin S.E., M.Si., didampingi jajran Rektorat USB dan Pengurus Yayasan YKPK Bandung |
Pada Tahun Akademik 2022/2023, USB
YPKP Bandung mewajibkan mahasiswa baru mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus
bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) secara Luring atau tatap muka.
Hal ini sesuai dengan Surat Dirjen
Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Nomor: 0520/EE2/KM.09.00/2022 Tanggal 27
Juni 2022 perihal Panduan Umum PKKMB 2022, serta berdasarkan hasil rapat
pimpinan Rektorat dengan panitia PROMABA Tahun Akademik 2022/2023 pada 6
September 2022 lalu.
Dijelaskan Rektor USB YPKP Bandung,
Dr. Didin Saepudin S.E., M.Si., penggunaan istilah PROMABA di kampus USB
menggantikan istilah sebelumnya yang bernama PROPANKA.
Penggantian dengan nama PROMABA,
kata Dr. Didin, dengan pertimbangan bahwa istilah ini bersifat lebih general
dan fleksibel dalam pemberian muatan materi kepada mahasiswa.
"Dari sisi istilah, kita
merujuk bahwa kita pro terhadap mahasiswa baru," ujar Rektor.
PROMABA Tahun Akademik 2022/2023,
USB YPKP Bandung mengangkat tema 'Bersama Bergerak Meningkatkan Ekosistem
Pendidikan Universitas Sangga Buana'.
Kemudian, lanjut Dr. Didin, selain
penggantian nama dari PROPANKA ke PROMABA, konsep kegiatan juga berubah.
Perubahan pertama yakni dari pakaian seragam yang sebelumnya menggunakan
seragam hitam putih kini mahasiswa baru menjadi mengenakan seragam batik.
"Nuansa batik ini tentunya
menjadi sesuatu hal yang baru dengan tujuan, yang pertama adalah ada cinta
nasionalisme dalam sisi pakaian," ucap Rektor.
Yang kedua, sambung Rektor, dengan
menciptakan nuansa tidak ada suatu kesenjangan (GAP) antara mahasiswa baru
dengan panitia ataupun manajemen kampus selama pelaksanaan PROMABA.
"Diharapkan itu akan menambah
nuansa semakin sinerginya mahasiswa baru dengan kampus dalam bentuk yang nanti
tercipta suatu kolaborasi dalam membangun kampus," harapnya.
Membangun kampus, kata Dr. Didin,
dalam artian mahasiswa sudah mulai merasa tidak ada jarak dengan manajemen atau
pihak kampus.
"Harapannya mereka (mahasiswa)
semakin bisa ada suatu kebebasan dalam mengkomunikasikan ide terkait dengan
visi kita, kampus akreditasi unggul," ungkapnya.
Lanjut Dr. Didin,
kontribusi-kontribusi yang bisa dilakukan mahasiswa nantinya akan disampaikan
dan ditanamkan dalam kegiatan PROMABA.
"Ketertanaman inilah yang
menggerakan mereka untuk membantu kampus menjadi unggul," lugas Rektor.
Ditambahkan Rektor, untuk Tahun
Akademik 2022/2023, penerimaan mahasiswa baru USB YPKP Bandung terbilang dalam
jumlah yang stabil. Dari tahun ke tahun masih dalam kisaran angka 1.500
mahasiswa dalam satu angkatan. Jumlah tersebut terbilang cukup baik meskipun di
tengah situasi pandemi selama dua tahun lalu.
"Artinya tadi yang disampaikan
oleh Ketua Umum (Yayasan YPKP), (jumlah) ini boleh dikatakan anugerah sekaligus
amanah dari masyarakat. Kita diberikan kepercayaan untuk mengelola mahasiswa di
kisaran 1.500 tiap tahunnya," terang Dr. Didin.
USB
Identik Dengan Kampusnya Para Artis
Berkaitan dengan sejumlah artis yang
menjadi mahasiswa di USB YPKP Bandung, Rektor Dr. Didin mengatakan bahwa USB
identik dengan artis itu tidak lepas dari sejarah kampus.Prosesi kegaiatan Promaba USB-YPKP Bandung
"Kita itu dulu jamannya YPKP ya
kampus artis. Hal ini kita coba bangun lagi," kata Rektor.
Untuk Tahun Akademik 2022/2023
terdapat 3 artis para pemain sinetron atau FTV terdaftar menjadi mahasiswa USB
YPKP Bandung, Qausar Harta Yudana dan Reza Aditya (Manajemen) dan Redi Afrizal
(Komunikasi). Nama artis lain yang sedang atau lebih dulu terdaftar di
antaranya, Chika Jesica, Dwi Andika dan Kiki Farel.
Tapi bukan berarti artis yang
tergabung menjadi mahasiswa di USB YPKP mendapatkan previlege atau keistimewaan
dalam mendapatkan materi kuliah.
"Kita tidak seperti itu, kita
tetap melakukan suatu pembinaan perkuliahan yang memang ketika keluar
(lulus-red) standar ke-sarjana-an nya memang sesuai (kompeten)," tegas
Rektor.
"Seseorang lulus sarjana,
misalnya dalam program studi tertentu maka dia harus menguasai kompetensi yang
memang sesuai dengan yang ada di kurikulum itu, termasuk artis tentunya,"
jelasnya.
Hanya saja, lanjutnya, mencoba model
pembelajarannya dengan metode khusus. Salah satunya metode pembelaharan dalam
bentuk Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), sesuai Permen Ristek Dikti No 26
Tahun 2016.
"Kita akan melihat, mereka
punya kemampuan apa saja, lalu kita sandingkan dengan kurikulum yang ada, mana
yang kira-kira portofolio yang bisa diakui," pungkasnya.
Sementara, Ketua Umum Yayasan YPKP,
Dr. H. Ricky Agusyadi, TS., SE., M.Si, Ak. menyebut ketika kampus USB
diidentikan dengan artis karena identitas YPKP adalah Milenial dan Prestasi.
"Saya awalnya didatangi oleh
para artis dan atlet serta pelaku UMKM. Mereka (pelaku umkm) bercerita sudah
punya toko usaha, tapi saya selalu kalah dengan sarjana ekonomi karena saya
hanya lulus SMA," cerita Dr. H. Ricky.
Atas dasar pengalaman yang
diceritakan tersebut, pihaknya memandang hal itu untuk bisa diakui melalui
sertifikasi dan rekognisi.
"Mereka itu melakukan riset
lho, bukan yang (instan) langsung jadi dan benar-benar melewati proses,"
ungkapnya.
Untuk menampung hal itu, Yayasan
YPKP Bandung memiliki dua lembaga yang mengakomodir kebutuhan tersebut. Lembaga
formal melalui USB YPKP, dan untuk non formal nya SBI. Pengakuannya lewat
sertifikasi.
"Jadi lapangan dia di-translate
ke dalam akademisi, bagaimana bikin proposal, bagaimana bikin hasil riset. Jadi
kegiatan dia selama yang dikerjakannya itu didokumentasikan jadi sebuah karya
tulis," terangnya.
Karya tulis itu, kata Dr. Ricky,
nantinya diuji, dan nantinya diberikan sertifikasi. Itu kalau mengambil jalur
non kuliah, melalui metote LSP (lembaga Sertifikasi Profesi).
Bagi yang ingin mengambil jalur
kuliah atau formal, bisa dengan metode rekognisi pembelajaran lampau (RPL).
Seperti yang dilakukan para artis
dan atlet yang tergabung menjadi mahasiswa USB YPKP Bandung. Perjalanan karir
dan prestasi yang diraih bisa didokumentasikan secara akademi, nantinya itu
bisa dijadikan skripsinya, pungkasnya. (*/red)