Ibu-ibu sedang ngantri membeli Minyak Goreng di Pasar Murah yang diselenggarakan Disdagin Kota Bandung |
Hari pertama Pasar Murah diadakan di
tiga kecamatan, yakni Rancasari, Cinambo dan Kiaracondong. Antusias warga
terlihat dari panjangnya antrean di beberapa stan.
Bahkan, menurut Kepala Bidang
Distribusi dan Perdagangan Pengawasan Kemetrologian Disdagin Kota Bandung,
Meiwan Kartiwa, sebanyak 100 kg telur yang disediakan di Rancasari sudah ludes
dibeli warga. Padahal waktu masih menunjukkan 09.30 WIB.
"Telur itu kita jual
Rp24.000/kg. Sementara di pasaran itu masih di angka Rp28.000/kg. Tadi
informasi di Rancasari, 100 kg telur yang kita siapkan sudah habis
terjual," ujar Meiwan, Senin, 19 September 2022.
Ia menjelaskan, harga-harga di Pasar
Murah ini memang seluruhnya berada di bawah harga pasar tradisional. Beberapa
komoditi pokok yang dijual antara lain, bawang merah, bawang putih, telur,
minyak goreng, gula, beras, dan beberapa kebutuhan lain seperti sabun serta gas
LPJ 3 kg.
"Ada 18 kecamatan yang menjual
gas LPJ 3 kg. Lalu kita lihat juga apakah di kecamatannya butuh atau tidak?
Seperti hari ini hanya Kiaracondong yang mengajukan untuk menjual gas 3
kg," ungkapnya.
Untuk harganya, Meiwan menyebutkan,
bawang merah di setiap lokasi dijual Rp28.000/kg, sedangkan di pasar bisa
mencapai Rp30.000-Rp35.000/kg.
Bawang putih dijual seharga
Rp24.000/kg. Sementara di pasaran Rp25.000-Rp30.000/kg.
"Kemudian, minyak pun kita jual
Rp13.000, sementara di pasaran itu Rp14.000/liter," paparnya.
Rencananya dalam sepekan, Pasar
Murah akan hadir pada hari Senin, Rabu, dan Kamis dari pukul 09.00-14.00 WIB.
"Kecuali pada tanggal 30
September itu ada Pasar Murah di hari Jumat yakni Kecamatan Astanaanyar,"
imbuhnya.
Di setiap titik lokasi Pasar Murah,
terdapat 10 tenda yang disediakan Disdagin. Sekitar 6-7 tenda digunakan untuk
berjualan. Lalu sisanya digunakan untuk pelayanan fasilitas vaksin dan koperasi
UKM di tiap kecamatan.
Pada Pasar Murah ini, Pemkot Bandung
bersinergi dengan berbagai pihak, seperti Bulog, Wilmar, CV Bagus, dan
Indomarco.Seorang Ibu senang dapat membeli beras murah di Pasar Murah
Selain itu, ia menambahkan,
masyarakat dari luar kecamatan pun boleh ikut berbelanja. Sebab Pasar Murah ini
pun akan dibuka di 30 kecamatan se-Kota Bandung.
"Seperti tujuan awal, Pasar
Murah ini diadakan untuk membantu masyarakat yang terkena dampak kenaikan harga
BBM. Masyarakat bisa mendapatkan beberapa barang atau komiditi pokok yang lebih
murah dari harga pasaran yang sekarang beredar," jelasnya.
Ia menuturkan, kegiatan ini mendapat
suntikan dana dari APBD Kota Bandung sebesar Rp544 juta.
"Anggaran ini digunakan untuk
memfasilitasi tenda, makan minum para peserta, dan sosialisasi di 30
kecamatan," tuturnya.
Salah satu warga yang ikut
berbelanja kebutuhan pokok di Pasar Murah yaitu Lilis, warga RW 2 Kelurahan
Sukapura, Kiaracondong. Ia datang bersama anaknya sejak pukul 08.00 WIB.
Setelah mengantre panjang, ia
berhasil membeli beras 25 kg, minyak goreng, dan telur.
"Harganya lebih murah. Di sini
beras 5 kg harganya Rp42.000. Kalau di pasar itu Rp95.000. Saya beli sampai
lima kantong beras," kata Lilis.
Sedangkan anaknya ia tugaskan untuk
mengantre beli telur. Harga yang ditawarkan pun lebih murah dibandingkan pasaran.
"Kalau di pasar itu
Rp32.000/kg. Di sini Rp24.000/kg," ucapnya.