Kepala Dinas KUKM Kota Bandung, Atet Dedi Handiman |
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) Kota Bandung, Atet Dedi Handiman dalam
acara Ngariung "Ngobrol Anak Negeri Untuk Bandung" bertajuk
"Reduksi Efek Inflasi : Pemkot Bandung Luncurkan Fasilitasi Modal dan
Pemberdayaan Masyarakat" Kamis, 15 September 2022.
"Dana untuk BLT UMKM ini
bersumber dari Dana Transfer Umum (DTU) untuk perlindungan sosial dampak
kenaikan BBM sebesar Rp9,2 miliar," tuturnya.
Atet menyampaikan, penerima BLT UMKM
ini adalah bagi mereka yang sudah terdaftar dalam DTKS.
"Kami memprioritaskan untuk
pelaku UMKM nonformal seperti pedagang kaki lima. Data basenya yang ada dari
kewilayahan," katanya.
Saat ini, Atet mengaku tengah
menganalisa terhadap 2.854 calon penerima. Para calon penerima direkonsiliasi
sehingga benar-benar tepat sasaran.
"Bantuan untuk UMKM ini
digulirkan selama tiga bulan dari bulan Oktober, November dan Desember 2022.
Masing-masing senilai Rp150.000, yang penyalurannya langsung dari
perbankan," tambahnya.
Atet melanjutkan, Dinas KUKM juga
memberikan pendampingan berupa fasilitasi dan pemberdayaan sehingga kenaikan
harga atau inflasi tidak mematikan usaha KUKM.
"Kami mendorong pemanfaatan IT
ataupun digital. Bagaimana mereka dapat beradaptasi dengan situasi yang ada,
diharapkan mereka dapat mengoptimalkan permodalan, produksi, kualitas,"
ucap Atet.
"Bagaimana agar pasarnya bisa
tersedia baik secara online dan offline sehingga konsumennya tidak hanya di
Indonesia melainkan juga bisa go internasional," tambahnya. (tiwi/red).