Panen Raya Padi di Kec. Racasari Kota Bandung |
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan
Holtikultura DKPP Kota Bandung, Eva Yosida menyampaikan, biasanya dari program
IP400, Rancasari bisa menghasilkan 6 ton dari lima kelompok tani.
"Tadi belum ada hasil finalnya
berapa ton beras karena baru panen. Luas lahannya 70 ha, bisa sampai 7 ton
juga," ujar Eva.
Ia mengatakan, panen ini merupakan
kali kedua di tahun 2022. Sesuai dengan namanya, program Indeks Pertanaman 400
ditargetkan empat kali tanam dan empat kali panen.
"Varietas yang digunakan jenis
genjah seperti MD 70. Jadi dia tanamnya bisa tanamnya 70-90 hari paling
lambat," jelasnya.
Ia memaparkan, kendala yang dihadapi
para petani sampai saat ini terkait kesulitan alat pertanian, terutama dari
jumlah traktor.
"Biasanya ketika harus
pengolahan lahan pascapanen. Lahan itu kan harus diolah lagi kalau sudah
digunakan, harus dibajak lagi. Kita kadang harus saling pinjam traktor ke
kecamatan lain," paparnya.
Selain itu, kebutuhan solar juga
menjadi salah satu kendala. Para petani terkendala membeli solar karena
menggunakan jeriken.
"Biasanya dari DKPP memberikan
surat rekomendasi pada SPBU untuk mempermudah para petani pembelian
solarnya," jelasnya.
Petani IP 400 tahun ini baru
diselenggarakan di Kecamatan Rancasari. Rencananya tahun depan akan bertambah
di Kecamatan Cinambo sebanyak tiga kelompok petani zipur.
"Ada tiga kelompok tani.
Lahannya 30 ha. Meski tidak seluas Rancasari, minimal ada kecamatan yang
bertambah," ucapnya.
Untuk mengantisipasi kendala-kendala
di Rancasari agar tak terulang saat pembukaan kelompok baru Cinambo, Eva
menuturkan, DKPP akan meminta bantuan ke kementerian untuk menambah unit
traktor di Kota Bandung.
Selaras dengan Eva, Camat Rancasari,
Hamdani mengatakan, dengan adanya IP400, para petani pemilik diharapkan tidak
menjual lahannya untuk alih fungsi yang lain. Sehingga petani bisa
mempertahankan lahan pertanian untuk tetap eksis.
"Para petani bisa meningkatkan
produksi padinya melalui apa yang disediakan oleh pemerintah. Hasil panen padi
ini akan dijual ke koperasi dan penampung," kata Hamdani.
Ia menambahkan, DKPP juga
melaksanakan pendampingan untuk melatih dan meningkatkan skill para petani agar
mereka tidak jenuh dalam mengolah sawahnya.
Mereka didampingi untuk mengolah
lahan dengan baik dan meningkatkan produksi padinya.
Panen Raya Padi di Kec. Racasari Kota Bandung |
Sebab ia mengaku, jika hasil dari
IP400 saat ini jauh lebih bagus dan baik daripada sebelumnya. Meski memang para
petani masih terkendala dalam beberapa hal, seperti cuaca, hama, dan alat
pertanian. Terkait cuaca dan hama perlu diantisipasi secara berkala oleh
petani.
"Hama juga ada yang datang dari
burung, ada yang dari unsur hara. Tanah yang biasanya masa tanam dua kali
setahun, sekarang jadi empat kali setahun. Ini terkait dengan pupuk dan hama
tanahnya," ungkapnya.
Kendala lain juga datang dari suplai
air untuk persawahan dan solar untuk traktornya.
"Semoga ke depannya perhatian
dari pemerintah untuk para petani di daerah perkotaan semakin meningkat.
Terutama dengan persoalan suplai air persawahan dan solar untuk traktornya yang
masih sulit diakses," imbuhnya. (din/red).