Tari Merak , salah satu warisan Budaya dari Kota Bandung yang sudah mendunia |
Kota Bandung sendiri memiliki berbagai element
pariwisata yang dikenal dunia. Mulai dari destinasi, seni budaya dan kuliner
menjadi daya tarik yang kerap dikunjungi hingga diketahui oleh wisatawan dalam
negeri hingga mancanegara.
Memperingati World
Tourism Day 2022, berikut telah dirangkum berbagai daya tarik wisata di Kota
Bandung yang sudah dikenal dunia.
1. Kawasan Braga
Kawasan jalan Braga mulai dibangun
pada abad 19, sebagian besar gedung gedung megah kawasan jalan Braga
direncanakan dan didesain oleh arsitek-arsitek Belanda serta dibangun oleh
bangsa Eropa untuk keperluan bangsa Eropa pada masa kolonial Belanda.
Kondisi pertokoan yang dibangun pada abad 19 di kota kota Eropa tersebut sekarang telah menjadi kawasan heritage dan berkembang menjadi pusat perbelanjaan dan hiburan eksklusif dimana berdiri pertokoan menjual barang barang ternama, boutique-boutique terkenal, café dan restoran tersohor, museum dan galeri serta gedung opera pertunjukan seni kelas dunia yang mampu menyedot pembelanja dan wisatawan mancanegara.
Sebagai peninggalan bersejarah kawasan
heritage jalan Braga merupakan kekayaan sejarah dan budaya yang tak ternilai
harganya dan kini menjadi salah satu tujuan wisata di Kota Bandung, sehingga
perlu dilestarikan agar tidak punah dan menjadi kekayaan keaneka ragaman budaya
bagi generasi sekarang dan mendatang.
Selain itu, meskipun sebagian besar ada yang berubah fungsi, berbagai peniggalan sejarah dikawasan Braga seperti Museum Konperensi Asia Afrika, Gedung Merdeka, Sarinah masih bisa dikunjungi oleh wisatawan dalam dan luar negeri sampai saat ini.
Anak-anak Bandung mempelihatkan permainan angklung |
2.
Angklung
Angklung merupakan salah satu kekayaan
budaya Indonesia dan menjadi kebanggaan tersendiri karena menjadi identitasnya
di mata dunia. Angklung juga
telah diakui Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO)
sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia sejak 16
November 2010. Hingga, kini setiap tanggal 16 November diperingati sebagai Hari Angklung
Sedunia.
Kota Bandung juga
telah resmi mendeklarasikan diri sebagai “Kota Angklung”pada 21 Mei 2022.
Deklarasi dibacakan oleh sejumlah tokoh angklung dan disaksikan Wali Kota
Bandung Yana Mulyana di Balai Kota Bandung. Selain itu, Hal ini menjadi daya
tarik bagi wisatawan dalam negeri maupun mancanegara berkunjung ke Kota
Bandung.
Daya tarik wisata
itu dapat disaksikan langsung dalam pentas pertunjukan Saung Angklung Udjo yang
juga sudah mendunia.
Saung Angklung Udjo merupakan suatu
pertunjukan pusat kerajinan yang didirikan oleh Bpk.Udjo Ngalagena dia merupakan seorang pengrajin tradisional, membangun
tempat itu pada tahun 1966 sebagai sarana untuk memberi kembali kepada
masyarakat yang hingga kini selalu ramai dikunjungi wisatawan.
3. Kuliner Tradisional
Terbaik
TasteAtlas merupakan situs kuliner
yang mengulas seputar makanan tradisional, resep lokal, hingga restoran
autentik di dunia. Tiap tahun mereka menggelar TasteAtlas Awards yang menarik
perhatian foodies.
Pada awal tahun
2022. TasteAtlas
menempatkan Bandung dalam urutan 11 daftar kota dengan makanan tradisional
terbaik di dunia.
TasteAtlas Awards 2021 kategori
"Best Cities for Traditional Food" menempatkan makanan Tradisional
Terbaik" itu diisi Bandung pada posisi 11 dari 50 kota di dunia yang
meraihnya. Jajanan berupa
batagor hingga serabi begitu direkomendasikan.
Dalam situs
TasteAtlas, ada 16 makanan tradisional Bandung yang direkomendasikan karena
dapat penilaian bintang tinggi. Skalanya 1-5, dengan perolehan 4,5 untuk
batagor. Selain batagor, serabi juga dapat bintang tinggi yaitu 4,6.
TasteAtlas
menjelaskan serabi adalah pancake mungil khas Indonesia yang dibuat dari tepung
beras dan diberi saus santan. Salah satu serabi yang paling direkomendasikan
adalah Surabi Chapit di Jalan Cihapit. Serabi di sini tersedia dalam pilihan
rasa manis dan gurih. Ada serabi cokelat, serabi kinca, hingga serabi oncom
spesial.
4. Tari Merak
Tari merak merupakan salah satu warisan budaya tak benda dunia
Indonesia. Tari Merak menjadi salah satu tarian yang berasal dari Kota Bandung, Jawa Barat yang kerap
menampilkan kreasi-kreasi tarian baru yang diolah seperti menjelaskan tentang
kehidupan seekor burung merak.
Tari Merak
diciptakan oleh seorang koreografer ternama Rd. Tjetje Soemantri pada tahun
1955. Tari Merak mengalami
beberapa perubahan, pada tahun 1965 oleh penari dan koreografer Irawati Durban
Anjo.
Tari Merak
pertama kalinya dipentaskan secara Nasional di gedung Shouwburg Concordia (
Gedung Merdeka, sekarang) Bandung, dalam acara Konferensi Asia Afrika (KAA)
pertama di era Presiden Soekarno pada tahun 1961.
Setelah itu, tari
Merak sering ditampilkan, baik sebagai tarian persembahan, maupun dalam acara
penyambutan tamu. Tari Merak juga ditampilkan secara berkelompok bahkan secara
masal, misalnya pada tahun 1992, saat KTT Gerakan Non Blok ke-10 yang
dilaksanakan di Jakarta, ditampilkan 100 Merak untuk menyambut para tamu
Kenegaraan di Bandara Soekarno Hatta.
Pada berbagai
kesempatan pertukaran budaya, tari Merak seringkali mewakili Indonesia ke
kancah Internasional, semakin hari, tari Merak semakin dikenal di dunia
Internasional, semoga generasi penerus tidak meninggalkan budaya bangsanya, dan
terus mempertahankan budaya yang diwariskan para pendahulu kita.
5. Tarawangsa Kampung Tjibarani
Tarian Dewi Pertanian (Sri Pohaci) |
Pada acara yang
bertajuk Batik Fashion and Culture
itu menghadirkan lima desiner atau pemilik brand asal Indonesia salah satunya
ialah Joni Permana featuring
Kampoeng Tjibarani yang menampilkan Tarawangsa.
Kampoeng Tjibarani merupakan salah satu
kampung wisata di Kota Bandung yang didalamnya
mengkolaborasikan sumber daya alam, sumber daya manusia, dan kemajuan teknologi
yang diharapkan dapat memberikan keseimbangan antara manusia dan lingkungan
karena lingkungan dan manusia merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Kampoeng Tjibarani selalu berusaha untuk dapat menyadarkan warga Kota Bandung akan
pentingnya pelestarian lingkungan. Niat itu, diaplikasikan dalam penampilan audio dan visual Tarawangsa dari
Kampoeng Tjibarani Bandung di New York Indonesia Fashion Week (NYIFW).
Tarawangsa dari Kampoeng
Tjibarani melambangkan upacara untuk menyambut kedatangan Dewi Sri (Sri Pohaci)
yang dikenal sebagai Dewi Pertanian. Visualisasi Dewi Sri ditampilkan melalui
gaun rancangan desainer Joni Permana yang bernuansa gelap yang elegan dipadukan
dengan corak keemasan laksana padi yang siap dipanen. (*/red).