panen raya bawang merah di Kampung Cikawari, Desa Mekarmanik, Kabupaten Bandung |
Program kolaborasi dakwah dan
pemberdayaan yang dilakukan oleh salah satu Dai Cordofa yang ditempatkan di
Jawa Barat melakukan panen raya bawang merah di Kampung Cikawari, Desa Mekarmanik,
Kabupaten Bandung. Sebanyak satu ton bawang merah berhasil di panen pada Kamis
lalu (22/09/2022). Sebelumnya para petani telah memanen daun bawang dan bawang
daun terlebih dahulu.
Umumnya panen bawang merah dilakukan
tiga kali dalam setahun. Sedang hasil panen akan sangat bergantung dengan cuaca
wilayah setempat. Untuk mencapai hasil panen yang besar, selain cuaca juga
ditentukan oleh banyaknya bibit bawang yang ditanam. Dalam satu kali tanam ada
sekitar 200 hingga 500 bibit bawang merah yang ditanam untuk kemudian dipanen.
Sopwan Ismail atau kerap disapa
uswan merupakan perwakilan Dai Pemberdaya Dompet Dhuafa yang ditugaskan untuk
berdakwah serta memberdayakan masyarakat kampung Cikawari. Memberikan
pendidikan agama pada anak-anak dan juga masyarakat dari satu pintu ke pintu
masjid atau mushola adalah suatu kewajiban baginya. Namun mengelola dan
mendorong potensi ekonomi maupun SDM masyarakat setempat adalah nilai tambah
pengabdiannya pada masyarakat selama ini.
“Budidaya bawang merah di Cikawari
merupakan kegiatan pertanian unggulan yang dilakukan secara turun temurun sejak
dulu. Kami ingin melestarikan budidaya bawang merah ini. Hingga saat ini ada
sekitar 5 penerima manfaat yang sudah bergabung dan terberdayakan.
Semakin banyak bibit bawang merah
yang ditanam melebihi 500kg juga mampu meningkatkan jumlah penerima manfaat
yang tergabung. Kami berharap program ini mampu mewujudkan kemandirian ekonomi
keluarga yang bersifat berkelanjutan,” pungkas Sopwan Ismail, selaku Da’I
Pemberdaya Kampung Cikawari.
panen raya bawang merah di Kampung Cikawari, Desa Mekarmanik, Kabupaten Bandung |
Metode tanam berupa Tumpang Sari
diterapkan sebagai salah satu bentuk antisipasi jika harga jual bawang anjlok
di pasaran. Adapun tanaman hortikultura lainnya yang dijadikan alternatif oleh
masyarakat setempat jika gagal panen dikarenakan harga anjlok ataupun cuaca
yang tidak menentu yaitu bawang daun, daun kol peca, dan cabai.
"Kami sangat senang dengan
adanya program ini. Kami sangat merasakan dampaknya pada perekonomian keluarga
kami," ungkap Babeh Enjang, penerima manfaat program petani bawang merah
Kampung Cikawari.
"Kampung Cikawari ini memiliki
tanah yang subur untuk pertanian hortikultura. Lahan sudah ada, bibit sudah
ada, dan SDM pun sudah tersedia. Semoga ini menjadi iktiar yang lebih baik
tidak hanya untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri secara ekonomi, tetapi
juga masyarakat mendapatkan berkah yang dapat menjadi tabungan amal untuk
kehidupan akhirat nanti," lanjut Andriansyah selaku Pimpinan Dompet Dhuafa
Jabar.
Kegiatan panen raya bawang merah
lebih berkesan karena dihadiri langsung oleh Panji Juperta selaku GM layanan
sosial Dompet Dhuafa Pusat.
Dalam acara sharing season bersama
para petani binaan bawang merah, menyampaikan pesannya, "Seorang da'i
tidak harus selalu dakwah diatas mimbar, melakukan kegiatan pemberdayaan
ekonomi bisa menjadi jalan pintu masuk dakwah. Budidaya bawang merah di
Cikawari merupakan bagian dari melestarikan potensi lokal agar generasi
selanjutnya tetap bangga bahwa daerahnya adalah penghasil bawang merah terbaik
di Jawa Barat".
"Dalam kegiatan pertanian
mengandung banyak nilai-nilai dakwah, bertani mengajarkan hidup penuh syukur,
jangan sombong dan takabur. Karena jika sombong dan takabur karena merasa
menguasai produksi tani, jika Allah SWT berkehendak maka panen akan gagal
karena hama dan lainnnya. Perlu keselarasan antara tetap bekerja dan beribadah,
karena tujuan akhir kita agar selamat dunia akhirat", tambah Panji.
(rls/red).