Ketua DPRD Kota Bandung, H. Tedy Rusmawan, A.T., M.M., mengisi talk show PRFM “Dampak Domino Kenaikan BBM,” di Studio PRFM, Jalan Asia Afrika, Bandung |
BANDUNG, -- Kenaikan harga Bahan
Bakar Minyak (BBM) membuat disikapi masyarakat dalam beraktivitas sehari-hari,
termasuk warga Kota Bandung.
Selain kenaikan BBM akan berdampak
kepada sektor transportasi, juga akan memberikan pengaruh kepada kebutuhan
bahan pokok masyarakat.
Ketua DPRD Kota Bandung, H. Tedy
Rusmawan, A.T., M.M., mengimbau kepada masyarakat untuk memaksimalkan
transportasi umum. Dengan demikian, dapat menekan biaya atau pengeluaran
dibanding ketika menggunakan kendaraan pribadi.
"Jadi bisa menggunakan transportasi
umum, seperti TMB (Trans Metro Bandung) dan lain sebagainya. Sebagai upaya
untuk menekan cost atau biaya," ujarnya, pada talk show PRFM “Dampak
Domino Kenaikan BBM,” di Studio PRFM, Jalan Asia Afrika, Bandung, Kamis
(8/9/2022).
Menurut Tedy, selain memangkas biaya
atau ongkos perjalanan, dengan memaksimalkan kendaraan umum juga akan berdampak
pada penurunan angka kemacetan di Kota Bandung.
Mengingat adanya penurunan angka
penggunaan kendaraan pribadi, sehingga jumlah kendaraan yang berkurang dan lalu
lintas di Kota Bandung bisa terkendali.
"Dengan lebih optimalnya
penggunaan alat transportasi umum, maka dapat menurunkan angka kemacetan di
jalan-jalan Kota Bandung," ujarnya.
Ia juga berharap tidak adanya
pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab yang berusaha menimbun barang atau BBM.
Hal itu akan menyebabkan kelangkaan serta menyulitkan masyarakat luas.
Kenaikan harga BBM juga berdampak
pada harga bahan pokok di masyarakat. Maka pihaknya mendorong agar pemerintah
melakukan inovasi atau terobosan dalam mengatasi persoalan tersebut.
"Kota Bandung memiliki potensi
ekonomi yang besar, maka kita mendorong agar masyarakat dapat terus
mengembangkan potensi tersebut, misalnya dengan padat karya dan sejumlah sektor
lainnya," katanya.
Pada kesempatan yang sama,
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan bahwa pihaknya
terus melakukan koordinasi dengan para pemangku kebijakan, dalam mengatasi dan
menekan dampak kenaikan BBM kepada masyarakat.
"Kita bekerja keras dan berkoordinasi
dengan stakeholder, agar komoditas atau kebutuhan bahan pokok bisa
terkendali," tuturnya. (Rio/red).