Sekdakot Bandung Ema Sumarna foto bersama jajaran PMI Kota Bandung |
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota
Bandung, Ema Sumarna menyampaikan, PMI merupakan mitra strategis yang sangat
dibutuhkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.
“Di saat ada kebencanaan dan
masyarakat yang membutuhkan khususnya mengenai kebutuhan darah itu selalu bisa
terakomodasi. PMI berusaha menyediakan kebutuhan masyarakat menengah bawah
dalam penyediaan kantong mayat setiap bulannya,” ujar Ema seusai acara HUT PMI,
Selasa, 20 September 2022.
Selain itu, ia menyebutkan, PMI
selalu sigap dalam pelayanan berbagai hal. Khususnya kebutuhan darah dan
bantuan dalam penanganan kebencanaan secara umum.
“Beberapa pelayanan yang terus
berjalan seperti donor darah dan kegiatan relawan cepat tanggap bencana.
Kegiatan ini menjadi prioritas karena masyarakat masih dalam keadaan rentan
berbagai penyakit, bencana alam, dan kekerasan komunal,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua PMI Kota
Bandung, Ade Koesjanto berharap, dalam momentum HUT ke-77, PMI harus semakin
bisa dirasakan keberadaannya oleh masyarakat.
Oleh sebab itu, pihaknya akan terus
meningkatkan pelayanan terbaik di bidang SDM maupun pada peralatan yang
dimiliki.
“Di samping tugas lain, kita juga
fokus mengenai pemutusan Thalasemia. Ini menjadi program prioritas kami pada
tahun 2023. Thalasemia ini bukan penyakit menular, tapi membutuhkan biaya yang
besar,” kata Ade.
Baginya, PMI memiliki filosofi tugas
seperti tangan di bawah dan tangan di atas. Tangan di bawah karena PMI menerima
bantuan dari berbagai sektor untuk melayani publik.
Sekdakot Bandung Ema Sumarna memberikan penghargaan kepada PMI Kota Bandung |
Ditemui di lokasi yang sama, Kepala
Unit Transfusi Darah, Uke Mutimanah menuturkan, mulai dari awal Agustus setelah
peraturan PPKM level 1 berlaku di Kota Bandung, terjadi peningkatan jumlah
pendonor. Kenaikannya 80 persen, sehingga PMI bisa memenuhi kebutuhan darah
untuk rumah sakit (RS) di Kota Bandung.
“Kita bisa menyimpan stok ideal
empat hari untuk kebutuhan RS. Sehari itu kebutuhannya 500 kantong labu dengan
golongan darah yang bervariasi. Berarti dalam empat hari itu kita sudah bisa
menyediakan 2.000 labu darah untuk 43 rumah sakit,” ungkap Uke. (din/red).