foto bersama Peserta dan narsum Workshop Penulisan Feature Pariwisata dari SMSI Riau |
Workshop menghadirkan tiga orang
nara sumber yakni Benni Febrianto mewakili Kadis Pariwisata Riau, wartawan
nasional sekaligus penulis, Asro Kamal Rokan, dan Wakil Ketua Umum SMSI Pusat,
Yono Hartono yang sekaligus membuka kegiatan.
Yono Hartono, saat memberi sambutan
mewakili Ketua Umum SMSI Pusat, Firdaus, menyampaikan apresiasinya pada SMSI
Riau yang telah menyelenggarakan workshop teknik menulis feature pariwisata.
"Saya bangga pada SMSI Riau
yang bisa menyelenggarakan kegiatan di luar kota. Terus terang, saat pak Ketum
minta saya untuk hadir di Cirebon, saya kaget. Pak Ketum bilang, Riau sudah
biasa acara di luar. Makanya saya apresiasi, semoga kegiatan ini lancar dari
awal sampai akhir," ujar Yono saat membuka workhsop.
Di sesi pertama pemaparan, Kadis
Pariwisata Riau diwakili Kabid Pengembangan Pariwisata, Benni Febrianto
menguraikan potensi dan destinasi wisata Riau yang tersebar di beberapa
kabupaten seperti Istana Siak di Kabupaten Siak, Candi Muara Takus di Kampar,
dan Ombak Bono di Pelalawan.
"Banyak destinasi wisata di
Riau yang bisa dikembangkan dan dijual. Kita juga punya desa wisata yang terus
kita kembangkan infrastrukturnya," ujar Benni.
Salah satu Desa Wisata di Riau ada
di Dayun, Kabupaten Siak. Dayun saat ini tengah dikembangkan menjadi Desa
Wisata, karena daya tarik yang dimilikinya. Saatnya nanti, Dayun akan menjadi
destinasi wisata yang dilengkapi
berbagai iven/atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung, di mana kehidupan
masyarakatnya tetap menyatu dengan tradisi yang berlaku.
Pemaparan Benni mendapat tanggapan
dua wartawan senior Riau, Kazzaaini dan Helmi Burman. Keduanya mengkritisi
pengelolaan pariwisata Riau yang belum terkonsep dengan baik, sehingga pariwisata Riau belum bisa dijual maksimal
ke luar.
Riau sendiri sebenarnya telah
memiliki Perda
Rencana Induk Pembangunan (RIP)
Kepariwisataan Provinsi Riau tahun 2021-2035. Perda ini nantinya akan memuat
payung hukum tentang penyelenggaraan pariwisata di Bumi Lancang Kuning. Ini
untuk memudahkan pemerintah daerah
menyusun program dalam pengembangan pariwisata.
Sayangnya, hingga kini RIP belum berjalan sebagaimana mestinya.
Sesi Paling Ditunggu
Asro Kamal Rokan, narsum :Teknik Menulis Feature Pariwisata |
"Boleh kita berimaginasi,
tetapi yang kita tulis tetaplah sebuah fakta, semakin banyak data semakin
bagus. Tergantung lagi, angel atau sudut
pandang mana yang akan kita angkat, itu bebas saja. Satu lagi, menulis itu
perlu rasa, dan salah satu kekuatan rasa itu ada di ending tulisan. Buatlah
ending atau akhir yang menyentuh, yang berkesan, dan penuh dengan pesan
moral," papar Asro memutup workshop.
Sebelumnya, Ketua SMSI Riau,
Novrizon Burman menjelaskan, Workshop Penulisan Feature Pariwisata diikuti oleh
46 peserta yang merupakan anggota SMSI Riau. Setelah mengikuti workshop,
seluruh peserta diharuskan membuat feature tentang pariwisata di Riau di media
sibernya masing-masing.
"Jadi, ilmunya langsung kita
implementasikan. Pulang dari Cirebon, kita semua harus membuat feature
pariwisata di Riau. Ini bentuk kontribusi SMSI terhadap dunia pariwisata
Riau," ujar Novrizon.
Novrizon saat memberikan sambutan
menjelaskan, workshop merupakan rangkaian dari agenda SMSI di tahun 2022.
Sebelum tutup tahun, SMSI juga akan menyelenggarakan Bimtek Pergub Nomor 19
Tahun 2021 tentang kerja sama media. (*)