Anggota DPRD Jabar H. Arif Hamid mengajak generasi muda untuk bersikap nasionalisme |
Namun seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, ditambah dengan derasnya teknologi informasi malah menyebabkan semakin memudarnya rasa nasionalisme.
Hal tersebut terungkap saat digelarnya Sketsa Kebangsaan atau Sosialisasi 4 Pilar yang dilaksanakan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, H. Arif Hamid Rahman, SH di salah satu caffee di Jalan H. Bardan Buahbatu Bandung, Senin (05/12/2022).
“Nasionalisme sangat penting terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara karena merupakan wujud kecintaan dan kehormatan terhadap bangsa sendiri,” terang anggota Komisi I ini.
Dengan hal itu, sambungnya, pemuda dapat melakukan sesuatu yang terbaik bagi bangsanya, menjaga keutuhan persatuan bangsa, dan meningkatkan martabat bangsa dihadapan dunia.
Diakui legislator Gerindra Jabar dari Dapil Jabar I meliputi Kota Bandung dan Kota Cimahi ini bahwa zaman serba teknologi yaitu era globalisasi seperti ini, rasa nasionalisme mulai berkurang, terutama di kalangan muda. Padahal sejatinya generasi muda merupakan calon pemimpin negeri ini.
Arif Hamid foto bersama dengan peserta sosialisasi 4 pilar kebangsaan |
“Budaya dan teknologi dari luar mulai menghiasi kebiasaan kaum muda bahkan pelajar saat ini. Kebiasaan yang sesuai dengan kebudayaan kita, tidaklah akan menjadi masalah. Namun kebiasaan yang bertentangan dengan kebudayaan kita tentunya akan memunculkan beberapa masalah yang nantinya juga berpengaruh dalam tingkat nasionalisme terhadap bangsa,” paparnya.
Begitu pula, Arif menandaskan agar terus membangun kesehatan raga dan jiwa dengan berolahraga. Karenanya tak sedikit warga negara yang mengangkat dan ikut mengharumkan negerinya dan sarat dengan prestasi di bidang olahraga.
“Jadilah warga yang memiliki semangat juang, produktif di tiap bidangnya. Termasuk mendedikasikan dirinya di bidang olahraga. Sebab kontribusi untuk kemajuan bangsa sangat terbuka dalam hal apapun,” pungkasnya dihadapan peserta yang notabene merupakan klub sepakbola Fasa FC Buahbatu. (LJ/sein)