Inilah gambaran jalan provinsi di ruas jalan Budur-Susukan Kab Cirebon yang berlobang dan rusah parah, sering terjadi kecelakaan lalin |
Anggota Komisi IV DPRD Jabar H.
Daddy Rohanady membenarkan , kondisi ruas jalan Budur-Susukan yang merupakan
jalan provinsi dalam kondisi rusak parah.
“Ya, ruas jalan ruas Budur-Susukan di Kecamatan Susukan
Kabupaten Cirebon merupakan jalan provinsi dan memang benar kondisi sudah Burakrakan " ujar Daddy Rohanady dari fraksi
Gerindra DPRD Jabar ini melalui pesan singkatnya, Senin (5/12/2022).
Dikatakan, sebenarnya ruas jalan
Budur-Susukan, menurut Kepala UPTD Wilayah VI Dinas Bina Marga dan Penataan
Ruang (BMPR) Boy Bob Agustan Nyinang, sudah diusulkan untuk dilakukan
rekonstruksi sepanjang 3 kilometer dengan kebutuhan biaya sekitar Rp 25 miliar.
Namun, lagi-lagi karena keterbatasan anggaran yang dimiliki Pemprov Jabar,
usulan tersebut terkalahkan oleh program/kegiatan lain.
Di mata anggota Komisi IV DPRD Jabar
dari dapil Jabar XII (Kab/kota Cirebon- Kab Indramayu) ini, , seharusnya UPTD
Wilayah VI Dinas BMPR berkeras dengan usulannya.
Daddy menyesalkan ruas jalan
Budur-Susukan yang ada di wilaya dapilnya tidak "terkemot" dalam
program/kegiatan Dinas BMPR pada tahun anggaran 2023. Ia berharap ruas jalan
tersebut bisa diperbaiki pada perubahan APBD tahun 2023.
"Semestinya Dinas BPMPR, dalam
hal ini UPTD Wilayah VI, berkeras mempertahankan usulan perbaikan ruas jalan
Budur-Susukan. Jalan ini cukup vital karena menjadi jalur pintas dari arah
Kabupaten Majalengka ke arah Pasar Tegalgubug.
Jalur ini juga digunakan oleh pengguna jalan
yang akan menuju Karangampel di Kabupaten Indramayu," ujar Daddy Rohanady
yang merupakan Wakil Ketua Fraksi Gerindra itu.
Dengan rusaknya jalan tersebut, para
pengguna jalan harus berputar ke perempatan Palimanan baru menuju Pasar Arjawinangun
dan lanjut ke Karangampel via Gegesik.
Namun semua, termasuk para penduduk
Kecamatan Susukan dan sekitarnya, harus menerima kenyataan pahit ini. Suka
tidak suka dan mau tidak mau mereka harus menerima kondisi ruas jalan itu apa
adanya. Jika hujan tiba, ruas Jalan Budur-Susukan bagaikan kolam. Ironisnya
kondisi itu terjadi pula di sekitar Kantor Kecamatan Susukan.
Anggota Komisi IV DPRD Jabar Daddy Rohanady dari Fraksi Gerindra |
Kondisi ruas jalan Budur-Susukan
merupakan salah satu gambaran saja tentang jalan milik Provinsi Jawa Barat yang
burakrakan. Masih banyak ruas jalan lain yang kondisinya tidak berbeda jauh
dengan ruas tersebut.
Daddy mengungkapkan, bahwa Total
jalan provinsi adalah 2.360,58 kilometer. Adapun yang dikelola UPTD Wilayah VI
sepanjang 362,235 kilometer. UPTD Wilayah VI juga mengelola 237 jembatan
sepanjang 3.349 kilometer.
Bisa dibayangkan jika UPTD ini hanya
diberi anggaran kecil saja. Tidak aneh jika ke depan akan lahir Budur-Susukan
lain pada ruas jalan Jabar di wilayah kerja UPTD Wilayah VI Dinas BMPR
tersebut.
Secara keseluruhan jembatan di Jabar
adalah 1.295 dengan panjang total 16.485,9 kilometer. Banyak dari jembatan itu
yang dibangun pada zaman kolonial Belanda. Artinya, umur jembatan itu pasti
sudah di atas 50 tahun.
Jika konstruksinya tidak
"keren" dan pemeliharaan yang dilakukan tidak memadai, apa yang akan
terjadi? Jembatan-jembatan ini pun membutuhkan biaya perawatan--yang bisa dipastikan
biayanya tidak kecil.
Kondisi jalan milik provinsi secara
keseluruhan yang sudah habis umur rencana teknisnya adalah 73%. Artinya, ada
sekitar 1.500 kilometer jalan yang harus direkonstruksi. Ini butuh biaya.
Memang tidak mungkin hal itu dilakukan
sekaligus dalam satu tahun anggaran. Volume APBD Provinsi Jabar tidak
memungkinkan untuk itu. Namun, hal itu bisa dilakukan secara bertahap. Kuncinya
adalah pada perencanaan yang matang dan konsistensi pada implementasinya.
Semoga kita tidak menunggu bom waktu
dengan semakin banyaknya ruas jalan provinsi yang burakrakan seperti ruas jalan
Budur-Susukan, tandasnya. (daro/sein).