Ketua
DPRD Kota Bandung H. Tedy Rusmawan, A.T., M.M., mengisi tausiah bagi pegawai
RSUD Bandung Kiwari (foto:humpro) |
“Dari 74.3 tahun angka harapan hidup Kota Bandung, tiba-tiba tidak terasa kemarin lulus sekolah, tidak terasa seperti kemarin baru menikah, tidak terasa sudah bekerja, tak terasa si sulung sudah tumbuh dewasa. Jadi hidup di dunia itu sangat sebentar. Sedangkan akhirat itu sangat tak terhingga,” kata Teddy saat mengisi tausiah bagi pegawai RSUD Bandung Kiwari, Rabu pekan lalu.
Ia kembali mengingatkan intisari
dari QS. Al Asr. Sesungguhnya, manusia akan berada dalam kerugian kecuali
meningkatkan keimanan, kesalehan, saling mengingatkan kebenaran, dan saling
mengingatkan kesabaran.
“Tentu kita enggak mau jadi orang
yang merugi sehingga dengan waktu yang sebentar ini kita harus senantiasa
menjalankan amal saleh,” ujarnya.
Yang menjadi perhatian Tedy tentu
wilayah pekerjaan para pegawai RSUD Bandung Kiwari yang begitu sering mendapati
manusia menutup usia. Masa-masa akhir hayat insan manusia itu selayaknya
dijadikan pengingat bahwa semua bakal wafat dan perlu bekal amalan baik
mengiringinya.
“Di rumah sakit tentu paling sering
melihat sakaratul maut, berjuang antara hidup dan mati. Dengan begitu, tentu
keluarga RSUD harus taat salat, taat untuk berinteraksi dengan Al-Qur’an,
perbanyak zikir karena sering berhadapan dengan orang dalam masa kritis.
Mungkin saya harus selalu belajar sama dokter dan perawat di sini, yang sering
melihat proses menghadap Allah SWT ini,” tuturnya.
Yang patut dicermati juga berkenaan
dengan pesan Allah dalam surat Al Mulk. Allah menciptakan kehidupan dan
kematian sebagai penguji siapa saja di antara umat manusia yang lebih baik dan
lebih ikhlas amalnya.
“Allah menguji di antara kita siapa
yang baik amalnya. Jadi orang Islam enggak bisa prestasinya standar, harus
tertinggi. Rasul dan sahabatnya menjadi orang terbaik dan penuh prestasi dalam
amalan hidupnya,” katanya.
Tedy mengatakan, untuk bisa memenuhi
amal saleh secara maksimal maka niat harus lurus berharap rida Allah SWT. Bisa
dengan yang paling sederhana yakni senantiasa mengawali setiap kegiatan dengan
ucapan basmalah.
“Bismillah yang dijiwai, dihayati,
akan menjadi kekuatan bagi kita dalam melaksanakan apapun. Bisa jadi sia-sia
tanpa bismillaah. Ikhlaskan hati kita untuk Allah. Kita ingin mempersembahkan
yang terbaik bagi Allah di akhir hidup,” ujarnya.
Dalam QS. Al Qasas ayat 77, Tedy
menyampaikan makna tentang meraih akhirat dengan serius. Tetapi dalam konteks
bukan menyederhanakan sisi kehidupan di dunia, melainkan lebih mempersiapkan
tentang apa-apa saja yang bisa dilakukan manusia untuk bekal di akhirat.
“Bisa kita mulai dengan attitude
kedisiplinan. Almarhum Mang Oded pernah menginisiasi Gerakan Bersatu, Gerakan
Salah Berjamaah Tepat Waktu yang dimulai dari lingkungan ASN. Ini menjadi salah
satu upaya membekali diri memberikan yang terbaik kepada Allah SWT.
Mudah-mudahan tausiah ini bisa memberikan motivasi bagi saya sendiri sebagai
Ketua Dewan,” tutur Tedy.
Direktur RSUD Bandung Kiwari, Yorisa
Sativa menuturkan, tausiah di lingkungan rumah sakit yang sebelumnya bernama
RSKIA ini rutin digelar setiap minggu.
“Kita selalu ingin memulai aktivitas
pelayanan kesehatan di rumah sakit ini dengan doa yang baik. Hari ini rasanya
spesial. Alhamdulillah Bapak Tedy sudah hadir, memberikan arahan doa dan syukur
agar kita selalu mendapat perlindungan Allah. Ada hampir 1.000 SDM di rumah
sakit ini,” ujarnya. (Editor/red).