bjb Obligasi Ritel |
Berbeda dengan seri SBN Ritel
sebelumnya, SBR012 diterbitkan dengan 2 (dua) tenor, yaitu SBR012-T2 untuk
tenor 2 (dua) dan SBR012-T4 untuk tenor 4 (empat) tahun.
SBR012 ditawarkan sebagai bentuk
investasi yang aman dan menguntungkan bagi seluruh warga negara Indonesia.
Penerbitan SBN Ritel ini memberikan masyarakat kesempatan yang sama untuk ikut
serta membiayai APBN. Dana tersebut akan digunakan untuk berbagai kebutuhan
pembiayaan.
SBR012 mulai ditawarkan bank bjb
sejak 19 Januari dan akan berakhir pada 9 Februari 2023. bank bjb menjadi salah
satu perbankan yang berperan menjadi sub mitra distribusi untuk memasarkan
investasi ini. Investor cukup melakukan pendaftaran melalui infobjb.id/sbn
dengan nilai investasi minimal Rp1 juta dan maksimal Rp5 miliar untuk SBR012-T2
serta maksimal Rp10 miliar untuk SBR012-T4.
Sepanjang beberapa hari dibuka,
respon masyarakat cukup besar. Sehingga bagi Anda yang berniat melakukan
investasi, agar segera melakukan pembelian, mengantisipasi habisnya kuota
penjualan SBR ini.
SBR012 ditawarkan dengan kupon
(nilai bunga) mengambang 6,15% p.a untuk SBR012-T2 dan 6,35% p.a untuk
SBR012-T4. Nilai kupon ini akan disesuaikan dengan besaran BI 7 Day Reverse
Repo Rate. Namun berlaku kupon minimal (floating with floor) sehingga memberikan
kepastian investasi hingga akhir.
Khusus pembelian SBR melalui bank
bjb, perseroan akan memberikan cashback menarik untuk pembelian melalui bank
bjb. Cashback berupa uang tunai yang akan didistribusikan ke rekening nasabah
maksimal 30 hari setelah tanggal settlement.
"Ini adalah upaya nyata bank
bjb ikut serta membantu pemerintah melakukan pembiayaan keuangan. Masyarakat
bisa dengan mudah mendapatkan investasi seri SBR012 melalui bank bjb"
jelas Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb Widi Hartoto.
Untuk diketahui, obligasi adalah
surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau korporasi berisi janji dari
pihak yang menerbitkan untuk membayar kupon obligasi dan melunasi pokok utang
pada waktu yang telah ditentukan. Hal ini sesuai Undang-Undang Nomor 24 Tahun
2002.
Beberapa keuntungan investasi
obligasi adalah adanya imbal hasil atau return yang lebih bersaing dibandingkan
dengan produk deposito. Kemudian memberikan pendapatan yang tetap berupa kupon
obligasi. Namun yang terpenting adalah investasi aman dengan pengembalian pokok
100% pada saat jatuh tempo.
Kendati begitu, produk ini juga
memiliki beberapa risiko pasar yang harus diketahui. Di antaranya adanya
potensi keuntungan maupun kerugian akibat faktor ekonomi yang mempengaruhi pasar
keuangan, seperti perubahan tingkat suku bunga, nilai tukar, dan harga
obligasi.
Sebagai produk negara dan bukan
produk bank bjb, perseroan dalam hal ini hanya memasarkan dan bertindak sebagai
Sub Mitra Distribusi SBN Ritel. Setiap pilihan atas produk Obligasi yang dibeli
(calon) Investor merupakan tanggung jawab dan keputusan (calon) Investor
sepenuhnya, termasuk apabila (calon) investor memilih jenis produk yang tidak
sesuai dengan profil risiko (calon) investor. (*/red).