Rektor USB YPKP Bandung, Dr. Didin Saepudin S.E., M.Si meyaksikan Panandatanganan peresmian Center of Excellence ( foto:ist) |
Peresmian CoE tersebut dilaksanakan tepat 100 hari masa kerja struktural di lingkungan Rektorat USB YPKP Bandung dengan sejumlah pencapaian. Mulai dari mendapatkan hibah insentif PKM berbasis MBKM dari Kemendikbud, renovasi infrastruktur hingga peluncuran sistem informasi terintegrasi (SIFORTER).
Rektor USB YPKP Bandung, Dr. Didin Saepudin S.E., M.Si, mengatakan, didirikannya Center of Excellence (CoE) sebagai implementasi dalam menjalankan nilati Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan serta pengabdian kepada masyarakat.
Center of Excellence, kata Dr. Didin, bertajuk kajian multidisiplin
pendidikan dan pengembangan berkelanjutan untuk kesejahteraan anak usia dini.
Salah satu kegiatan yang akan dilakukan yakni, penelitian deskriptif di bidang
pendidikan termasuk pendidikan anak dan penelitian implementatif dan aplikatif
secara komperhensif dan multidisiplin.
Alasan didirikannya lembaga Center of Excellence (CoE), USB YPKP Bandung
melihat keberhasilan pendidikan di suatu negara tidak hanya dinilai dari
pendidikan tingkat tingginya, namun sejak pendidikan usia dini yang
berkualitas.
"Sebetulnya (Center of Excellence) diawali dengan kita melihat
bahwa keberhasilan sebuah pendidikan di suatu negara itu kan tidak ujug-ujug di
ujungnya. Justru keberhasilan pendidikan secara keseluruhan, (pendidikan) PAUD
itu menjadi peran penting," ujar Rektor Didin usai kegiatan Capaian 100
Hari Struktural dan Peresmian Center of Excellence di GSG kampus USB YPKP Bandung,
Jalan PHH Mustofa No. 68, Kota Bandung.
"Dan kami juga tidak melihat sekup nya hanya sederhana pendidikan
PAUD nya, tapi holistiknya secara keseluruhan. Mulai dari sudut pandang
keluarga, mungkin dari sisi ekonomi kita riset secara detil dan mendalam,"
imbuh Rektor.
Dari hasil riset yang akan dijalankan USB YPKP Bandung, nantinya ada
sebuah produk atau output atau model lingkungan yang baik dari sebuah
pendidikan anak usia dini (PAUD), misalnya dari sisi fisik, sisi ekonomi dan
lain sebagainya.
"Pertama mungkin kita berharap bahwa nanti dari hasil riset ini ada
sebuah produk output, misalnya model lingkungan yang baik dari sebuah PAUD
dilihat dari sisi aspek fisik, kami bisa kontribusi dari (disiplin ilmu) sipil
nya," kata Rektor Didin.
Kemudian, sambung Rektor, mungkin dari sisi ekonomi bisa saja, bahwa
kontribusi dari orang tua untuk pengembangan PAUD itu sebetulnya idealnya
berapa.
"Kalau misalnya ingin suatu PAUD yang betul-betul memenuhi standar
apa yang diharapkan oleh kementerian," ungkap Rektor Didin.
Center of Excellence (CoE) tidak menutup kemungkinan untuk menambah atau bekerjasama dengan pihak lain.
"Karena kebetulan kita tidak ada fakultas kependidikan, paling kita
kerjasama dengan pihak (universitas) lain. Jadi kolaborasi nanti dengan banyak
pihak, dari sisi keilmuan kita punya seperti ini, yang lain (punya) seperti
ini. Jadi bisa menjadi sebuah model yang bagus," pungkasnya.Rektor USB YPKP Bandung, Dr. Didin Saepudin foto bersama jajaran Rektorat dan Ketua C o E
Sementara, Kenji Asari, selaku pihak yang ditunjuk sebagai Ketua CoE
periode pertama menyampaikan selamat atas capaian yang sudah diraih di 100 hari
kerja struktural USB YPKP Bandung. Dirinya juga bersyukur di 100 hari kerja
struktural, USB YPKP Bandung berkenan untuk bekerjasama mendirikan Center of
Excellence.
"Kami juga sangat setuju sekali dengan visi dan misi filosofi dari
center of excellence yang disampaikan rektor. Dan kami sangat berterimakasih
atas kepercayaannya untuk menunjuk saya sebagai pimpinan yang pertama di
CoE," ungkap Kenji Asari.
Dirinya menyampaikan dua hal yang diharapkan dari terbentuknya Center of
Excellence (CoE), pertama untuk meningkatkan kualitas pendidikan usia dini,
tidak hanya di negara Indonesia tapi juga di negara Jepang.
"Jadi kami juga bisa belajar dari Indonesia," katanya.
Yang kedua, lanjut Kenji Asari, meningkatkan hubungan baik antara kedua
negara (Indonesia-Jepang). (*)