Gedung DPRD Jawa Barat ( foto:ist). |
“Kita Komisi III DPRD Jabar akan
memanggil Direksi Bank bjb untuk memberikan keterangan setelah kegiatan reses
II Tahun Sidang 2022-2023 beres,” ujar anggota Komisi III DPRD Jabar dari
Fraksi Gerindra-Persatuan, H. Pepep Saeful Hidayat, S.Ikom, Jum’at (17/02/2023).
Kasus yang saat ini ditangani Polda
Jabar tersebut, menjadi pertanyaan besar Komisi III DPRD Jabar, karena baru
terungkap setelah 2 tahun lebih. Menurutnya kejadian memalukan tersebut
menandakan bahwa system keamanan dan pengawasan yang diterapkan manajemen bank
bjb masih lemah.
“Terus terang bikin saya kaget,
miris dan juga menggelikan. Karena selama ini Bank bjb selaku mitra kerja
Komisi III cukup bangga dengan berbagai capaian prestasi yang diraih, baik
tingkat nasional maupun antar bank daerah. Namun, dengan adanya kejadian
tersebut, tentunya membuat kaget dan miris sekali mendengarnya,” ungkap Pepep
Saeful Hidayat menanggapi kasus bank bjb,).
Sementara yang membuat dirinya geli
lanjut Pepep, pembobolan brankas yang terjadi di bjb Kantor Cabang Pangandaran
dilakukan dengan cara yang tradisional sekali, bukan dibobol melalui teknologi.
“Peristiwa tersebut sungguh sangat
memalukan, uang nasabah dimaling secara tardisional selama dua tahun lebih baru
terungkap. Hal ini harus menjadi perhatian bagi Direksi dan Manajemen bank
bjb,” tegas Pepep.
Adapun terkait keresahan para
nasabah, Pepep menyebutkan hal itu sangat wajar, karena para nasabah telah
mempercayai bank bjb sebagai lembaga yang dipercaya. Namun Pepep meminta agar
kekhawatiran nasabah bank bjb tidaklah berlebihan, karena kasus tersebut kini
tengah ditangani pihak berwenang dalam hal ini Polda Jabar.
“Kasus ini harus diungkap secara
terang benderang dan manajemen bank bjb harus melakukan pengetatan pengawalan,
pengamanan hingga pengawasan. Termasuk juga meningkatkan mental dan intergritas
seluruh karyawan bank bjb dimanapun berada,” harapnya dengan tegas. (*).