Dirut Pos Indonesia Faiazl R Djoemadi dan jajaranz saat menerima kunker Komisi VI DPR RI (foto:ist). |
Dalam kesempatan itu Faizal R.
Djoemadi mempresentasikan company profile, performance highlight, kontribusi
Pos untuk Indonesia, kontribusi Pos untuk Jawa Barat, rencana bisnis Pos
Indonesia dan dukungan yang diharapkan dari DPR RI.
Faizal berharap DPR RI dapat mendukung
regulasi agar Pos Indonesia sebagai champion layanan dan konsolidator logistik
BUMN berbasis digital platform dan green energy.
“Hal ini sejalan dengan amanat baru
yang disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir agar ke depan Pos Indonesia
menjadi BUMN di sektor logistik. Tentu harapan Menteri BUMN itu menjadi
tantangan tersendiri bagi Pos Indonesia, karena saat ini Pos Indonesia
cenderung menitikberatkan layanannya pada sektor kurir. Artinya kami harus
menjadikan kontribusi logistic service menjadi nomor satu bagi perusahaan,”
jelas Faizal.
Gagasan serupa menjadi salah satu
usulan oleh Komisi VI DPR RI. Bahkan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin
Manurung mengusung Pos Indonesia sebagai pemimpin dari holding BUMN Logistik.
“Usulan tersebut dicetuskan setelah
melihat banyaknya anak-anak usaha dari BUMN yang bergerak di bidang logistik.
Hal ini diharapkan nantinya bisa memudahkan konsolidasi dan agar bisnis
industri logistik negara dapat bersaing dengan perusahaan logistik swasta”,
ungkap Martin.
Selain itu banyaknya BUMN yang
membentuk anak perusahaan di bidang logistik turut memperkuat gagasan yang
diusung oleh tim dari Komisi VI. Menurut Anggota Komisi VI DPR RI Jon Erizal,
jika seluruh perusaahaan logistik negaara disatukan tentunya hal ini akan mempermudah
integrasi logistik dan akan menekan biaya pengiriman logitik itu sendiri.
Usulan ini nantinya akan di bahas
dalam rapat Komisi VI untuk pematangan konsep. Direktur Utama PT Pos Indonesia
(Persero) menyampaikan bahwa saat ini manajemen perusahaan sedang menyusun
roadmap 2023 Pos Indonesia menuju Perusahaan BUMN Logistik.
“Hasil dari transformasi menuju BUMN Logistik belum akan dirasakan dalam waktu dekat, namun kami optimis hasilnya dapat mulai dirasakan di tahun 2024. Target kami tentunya nanti portofolio logistik akan menjadi penyumbang revenue terbesaar di atas portofolio bisnis Pos Indonesia yang lain dan mampu tumbuh di atas rata-rata industri logistik nasional,” pungkas Faizal. (*).