Anggota DPRD Jabar H. Syamsul Bachri, SH, MBA saat Reses II di dea Jambak KEc. Cikedung Kab Indramayu (foto:ist). |
Lahan Pesawahan di Desa Jambak –kecamatan
Cikedung berada diatas dataran tinggi dibandingkan dengan pesawahan di beberapa
kecamatan se-Kabupaten Indramayu. Namun, dapat menghasilkan produksi pertanian
yang cukup baik.
Tetapi beberapa tahun belakangan
ini, lahan-lahan pesawahan tersebut
tanahnyadi keruk dan dijual, sehingga merusak lingkungan, bahwa akibat
aktivitas lalu-lalang kendaraan truck pengangkut tanah, berdampak terhadap
kondisi sawah warga dan kerusakan infrastruktur jalan desa tersebut.
Demikan dikatakan perwakilan warga
Jambak-Kec Cikedung kepada Syamsul Bachri anggota Komisi II DPRD Jabar ini,
saat menggelar Reses di Desa Jambak Kec. Cikedung Kab Indramayu, Jum’at
(17/02/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Warga
Jambak juga mengeluhkan soal kelangkaan pupuk subsidi di setiap musim tanam
padi.
Menanggapi aspirasi dan keluhan
perwakilan peserta reses dari Desa Jambak, Symasul Bachri, mengatakan, aspirasi
yang disampaikan perwakilan warga Jambak, sudah saya serap dan catat,
selanjutnya akan dibawa ke DPRD Jabar untuk disampaikan kepada Pemprov Jabar.
Namun, kata Syamsul, terkait alih
fungsi lahan yang tanahnya dikeruk dan dijual, tentunya harus segara disikapi
oleh Pemkab Indramayu, karena dikhawatirkan akan berdampak kerusakan lingkungan
dan bencana alam.
“ Terima kasih atas aspirasinya,
nanti saya koordinasikan dengan Pemkab Indramayu dan Dinas Lingkungan Hidup
Provinsi Jabar”, ujar PolitisiJabar dari Dapil Jabar XII (Kab/kota Cirebon –Kab.Indramayu)
ini.
Sedangkan terkait kelangkaan pupuk disetiap musim tanam,
Syamsul mengatakan, kelangkaan pupuk
disesbkan dua factor yaitu Pemakaian
yang berlebihan dan adanya permainan.
Adapun pemakaian berlebihan, ia mencontohkan, dalam satu hektar sawah cukup menggunaka pupk
sebanyak 1,25 kwintal per Hektar, tetapi petani menggunakan hingga 3kwintal per
hektar sawah. Dan factor permainan yang
sengaja dimainkan oleh kelompok tertentu dengan menaikan harga jual pupuk
subsidi. Sehingga hingga kini masalah
pupuk belum kelar-kelar juga, ujarnya.
Peserta Reses II H. Syamsul Bachri, SH, MBA dari Fraksi PDIP DPRD Jabar |
Hal kenapa ?.. karena mayoritas
petani di Cirebon dan Indramayu adalah petani penggarap bukan pemilik lahan.
Sehingga pasca panen langsung dijual untuk melanjutkan sewa sawah tanah yang
akan digarap berikutnya. Sehingga para petani tidak menyimpan gabahnya.
Jadi saya setuju, subsidi pemerintah
sebaiknya diberikan pada hasil panen ketimbang subsidi pupuk , agar subsidi
tidak salah sasaran dan petani bisa sejahtera, tandasnya. (Adip/sein).