Ketua Biro Investigasi Manggala Garuda Putih (MGP) Jawa Barat, Agus Satria, |
Menurut
Agus Satria, hal mendasar desakan pembubaran TAP yang anggotanya hanya tim
sukses Ridwan Kamil saat Pilkada Jabar tersebut, lantaran tidak sesuai dengan
Undang-Undang.
"TAP
ini harus dibubarkan lantaran tak sesuai Undang-Undang dan anggotanya hanya tim
sukses Ridwan Kamil saat Pilgub Jabar lalu,” ungkap Agus Satria, di sekretariat
DPC MGP Kota Bandung, Jalan Karang Tengah Bandung, Senin (06/02/2023).
Agus
yang juga Aktivis Anti korupsi ini mengindikasikan TAP telah menjadi sarang
‘KKN’, mulai dari jual beli jabatan, turut berperan dalam BUMD-BUMD, bahkan
terlibat dalam proyek-proyek monumental di Jawa Barat.
“Saya
menduga ada indikasi TAP menjadi sarang KKN, karena peran TAP begitu luar biasa
mulai dari jual beli jabatan di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat,
turut berperan dalam BUMD-BUMD seperti bank bjb, PT. Jaswita Jabar dan PT. Agro
Jabar, bahkan terlibat dalam proyek-proyek monumental di Jawa Barat seperti
petani milenial dan Masjid Al Jabbar,” terang Agus.
Untuk
itu Agus berharap agar aparat penegak hukum di Jawa Barat bahkan KPK dapat
turun memeriksa.
"Kami
berharap kepada Kejati Jabar untuk segera memproses laporan-laporan kami yang
sudah dilayangkan,” tandasnya.Gedung Bank bjb
Sebelumnya,
Kamis (02/02/2023) Agus Satria bersama kelompok massa yang tergabung dalam
Manggala Garuda Putih Jawa Barat, menggelar aksi mendesak gubernur Jawa Barat
Ridwan Kamil untuk membubarkan TAP, di Sekretariat TAP Jalan Ir. H. Djuanda
Bandung.
Dalam
aksi itu, Manggala Garuda Putih Jawa Barat juga melayangkan sejumlah tuntutan.
Di antaranya usut tuntas suap dan gratifikasi yang melibatkan TAP Gubernur, BKD
dan Biro Organisasi Jabar terkait promosi dan mutasi jabatan di lingkungan
Pemprov Jabar. Mereka juga meminta jabatan-jabatan struktural yang kosong
segera diisi dengan menerapkan merit sistem yang konsisten dan transparan.
"Jangan
karena nepotisme dan kolusi,” tegas mereka. *