Daging Sapi di Pasar Tradisional Bandung (foto:ist) |
Meningkatnya kebutuhan akan daging
sapi dan ayam selama Ramadhan untuk menjaga kesehatan dan asupan gizi selama
menjalankan ibadah puasa. Untuk itu, Komisi II DPRD Jabar mendorong Pemprov
Jabar untuk mensupport anggaran untuk memenuhi kebutuhan akan daging sapi dan
ayam bagi masyarakat Jabar.
Kebutuhan akan daging sapi bagi masyarakat
Jabar sangat banyak, bahkan pertahunnya bisa mencapai 193. 250 ton atau sekitar
1,017.200 ekor sapi. Bahkan butuhan akan
bertambah sebanyak.18.000 ekor saat Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban.
“Untuk memenuhi kebutuhan daging sapi
di Jabar, Komisi II DPRD Jabar terus mendorong Pemprov Jabar melalui mitra
kerja Dinas Kepetahan Pangan dan Peternakan (DKPP) agar Gubernur Jabar Ridwan
Kamil memberikan polical will anggaran untuk pengadaan pembibitan dan penggemukan sapi”, ujar anggota Komisi II DPRD Jabar H.
Syamsul Bachri, SH, MBA saat dihubungi, Sabtu (25/03/2023).
Dikatakan Syamsul, selama ini dalam
memenuhi kebutuhan akan daging sapi di Jabar,
terpaksa dilakukan impor regional
yaitu dari provinsi Jateng, Jatim dan NTB. Bahkan juga dilakukan impor dari
Negara Australia. Karena bergantung pada
impor, maka harga daging sapi sering kali tidak terkendali. Bahkan belum lagi ditambah biaya pakan.
Kedepan, kita tidak ingin
terus-terusan mengimpor bibit sapi,
untuk itu, Komisi II mendorong DKPP Jabar dan PT.Agro Jabar (BUMD) untuk
membuat suatu trobosan untuk memenuhi kebutuhan akan daging sapi di Jabar.
Komisi II juga mendorong pihak DKPP
Jabar melalui Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Sapi Potong yang ada di
beberapa wilayah di Jabar, untuk terus berinovasi dalam pembibitan dan
penggemukan sapi potong, kata anggota legislative Jabar dari Dapil Jabar XII (
Kab/kota Cirebon – Kab Indraayu)ini.
Dorongan Komisi II ke Balai
Pengembangan Perbibitan Ternak Sapi Potong (BPP-TSP) juga disampaikan saat
pimpinan dan anggota Komisi II melakukan kunker ke BPP-TSP di Cijeungjing Kabupaten Ciamis dalam rangka
evaluasi program dan kegiatan APBD tahun anggaran 2022 dan rencana kerja 2023,
belum lama ini.
Dalam pertemuan tersebut, pihak BPP
TSP Cijeungjing menyampaikan ada
beberapa hal yang cukup penting terkait kebutuhan bibit sapi otong dan pakan
ternak sapi.
Mereka menyampaikan bahwa, pihaknya
telah beruapaya untuk melakukan inovasi, agar bibit sapi potong yang ada di BPP
TSP Cijeungjing dapat maksimaldalam
memenuhi kebutuhan akan sapi potong bagi masyarakat Jabar. Namun, terkendali
saol anggaran yang kurang mendukung.
Komisi II dapat memahami akan aspirasi
pihak BPP TSP Cijeungjing Ciamis, untuk itu, Komisi II DPRD Jabar akan
mendorong Gobernur Jabar untuk memperhatikan dan memberikan anggaran (political
will anggaran) untuk kebutuhan pengembangan sapi potong.
“Kita berharap ada sebuah political
will yang cukup besar dari Gubernur Jabar terkait dengan pengembangan sapi
potong di Jabar”, ujar politisi PDIP Jabar ini.
Lebih lanjut politisi PDIP Jabar ini
mengatakan, dalam pengembangan dan memenuhi kebutuhan akan sapi potong memang
membutuhkan supporting anggaran yang cukup besar, tetapi kalau memang itu untuk
kepentingan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan tentunya, harus di support”,
tandasnya. (AdiP/ahw).