Pimpinan dan anggota Komisi B DPRD Kota Bandung melakukan monitoring ketersediaan dan harga barang kebutuhan pokok menjelang Ramadan, di Pasar Baru, Bandung, (foto:humpro) |
Dalam kesempatan tersebut, hadir Ketua
Komisi B DPRD Kota Bandung Nunung Nurasiah, S.Pd., Wakil Ketua Komisi B, H.
Wawan Mohamad Usman, S.P., serta Anggota Komisi B DPRD Kota Bandung, Agus
Salim, Hj. Siti Nurjanah, S.S., dan N. Wina Sariningsih, S.E.
Dalam kesempatan tersebut, Pimpinan
dan Anggota Komisi B mengunjungi para pedagang yang menjual kebutuhan
sehari-hari, seperti telur, daging ayam, daging sapi, sayuran dan lain
sebagainya, bersama Wali Kota Bandung Yana Mulyana.
Ketua Komisi B DPRD Kota Bandung,
Nunung Nurasiah, S.Pd., mengatakan, terjadi fluktuatif harga kebutuhan pokok
masyarakat di pasar. Bahkan, ia menerima adanya keluhan para pedagang soal
kenaikan harga beberapa komoditas.
Berdasarkan pemantauan Komisi B, harga
daging ayam mengalami kenaikan menjadi Rp36 ribu dari yang sebelumnya Rp34 ribu
per kilogram. Terdapat kenaikan Rp1.000 setiap harinya hingga saat ini.
Harga komoditas lainnya yang terpantau
naik yakni telur ayam, yang saat ini harganya berkisar Rp30 ribu per kilogram.
Kemudian harga cabe rawit yang mengalami kenaikan hingga Rp75 ribu per kilogram
dari sebelumnya Rp50 ribu.
"Berdasarkan survei tadi, ada
fluktuasi harga kebutuhan pokok seperti telur, daging ayam dan cabe rawit. Tapi
untuk harga komoditas lainnya masih terpantau relatif terkendali,"
ujarnya.
Menurut Nunung, walau Kota Bandung
telah beralih menjadi kota jasa dan industri, akan tetapi tata kelola pangan
dan pertanian perlu terus ditingkatkan. Dengan harapan, suplai dari kebutuhan
pokok tetap terjaga, terutama ketika terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Dan
tentunya di perbaiki juga tata kelola pendistribusiannya supaya jangan
ada kendala,” katanya.
Ia juga mengatakan, biasanya saat
Ramadan dan Idulfitri nanti tingkat konsumsi masyarakat akan meningkat.
"Untuk hal ini perlu
diantisipasi. Kami berharap pemerintah terus mengadakan pengawasan dan
memastikan stok barang tersedia. Sehingga ada pengendalian harga tidak
melambung tinggi dan tetap stabil. Mudah-mudahan tetap terkendali hingga bulan
Ramadan maupun Hari Raya Idulfitri, bahkan sesudahnya terkait harga dan
ketersedian kebutuhan pokok," ujarnya.
Ia juga mengimbau pedagang dan
distributor untuk tidak menimbun barang dan menjual kebutuhan pokok secara
wajar.
"Sehingga masyarakat tidak
diberatkan dan distribusinya otomatis lancar," katanya.
Lebih jauh, jika ditemukan adanya
oknum pedagang atau distributor yang melakukan penimbunan barang kebutuhan
pokok, maka pihaknya meminta untuk ditindak tegas.
"Kalau ditemukan (penimbunan)
tindak secara tegas, agar menjadi contoh bagi pedagang dan distributor
lainnya," ucapnya.(Rio/red).