Pimpinan dan anggota Komisi D DPRD Kota Bandung menggelar rapat kerja dengan manajemen RSUD Bandung Kiwari, di Ruang Rapat RSUD Bandung Kiwari Kota Bandung, (foto:humpro). |
Rapat kerja dipimpin oleh Ketua Komisi
D DPRD Kota Bandung, H. Aries Supriyatna, S.H., M.H., dan dihadiri oleh
Sekretaris Komisi D DPRD Kota Bandung, Drs. Heri Hermawan, serta para anggota
Komisi D, yakni Ferry Cahyadi Rismafury, S.H.; H. Andri Rusmana, S.Pd.I., H.
Yusuf Supardi, S.IP., dan H. Erwin, S.E.
Ketua Komisi D DPRD Kota Bandung, H.
Aries Supriyatna, S.H., M.H menjelaskan agenda rapat kerja hari ini terkait
program pelaksanaan di tahun 2023, dan rencana kerja pemerintah daerah (RPD) di
tahun 2024 dari RSUD Bandung Kiwari yang merupakan bagian dari Dinas Kesehatan
Kota Bandung.
"Karena berbicara rencana untuk
tahun 2024, dalam momentum ini juga kami ingin mengetahui hasil dari evaluasi
dari lima tahun ke belakang, yaitu tahun 2019-2023. Khususnya yang belum
terselesaikan atau menjadi 'pekerjaan rumah' yang harus dapat direalisasikan
dalam kurun waktu jeda menunggu terbentuknya RPJMD, atau tahun 2024, 2025, dan
2026," ujarnya.
Aries pun mendukung agar RSUD Bandung
Kiwari dapat membangun area parkir sendiri, untuk memenuhi kebutuhan karyawan
atau SDM-nya, dan para pengunjung RSUD Bandung Kiwari. Hal ini menjadi
kebutuhan darurat yang harus disegerakan.
Dengan upaya tersebut, maka dapat
mengurangi bahkan menghentikan beban pengeluaran sewa lahan parkir kendaraan
yang cukup signifikan per tahunnya.
Selain itu, Aries pun mendorong agar
menghadirkan sumber daya manusia untuk meningkatkan optimalisasi fasilitas yang
sudah ada di RSUD Bandung Kiwari.
"Di samping pembangunan dan
peningkatan sumber daya manusia, yang juga menjadi catatan adalah bagaimana
RSUD Bandung Kiwari dapat mengoptimalkan kapasitas pelayanannya salah satunya
dalam rangka mengantisipasi terjadinya situasi pandemi," ucapnya.
Hal senada disampaikan oleh Sekretaris
Komisi D DPRD Kota Bandung, Drs. Heri Hermawan. Ia menuturkan, ketersediaan
lahan parkir menjadi masalah serius dan darurat yang harus segera diwujudkan
dalam upaya meningkatkan kualitas mutu layanan dari RSUD Bandung Kiwari.
Selain itu kapasitas dari RSUD Bandung
Kiwari akan semakin paripurna, jika mampu didukung oleh sumber daya manusia
yang memiliki kompetensi yang luar biasa.
"Dua hal ini harus menjadi
perhatian serius yang harus mampu diselesaikan, dengan beberapa program
perencanaan yang akan dilaksanakan sesegera mungkin. Karena peningkatan mutu
layanan akan menjadi acuan dalam rangka mewujudkan target RSUD Bandung Kiwari
sebagai salah satu rumah sakit tipe A di Kota Bandung," ujarnya.
Sementara itu, anggota Komisi D DPRD
Kota Bandung, H. Andri Rusmana, S.Pd.I menambahkan, dalam upaya meningkatkan
kualitas pelayanan, RSUD Bandung Kiwari harus mampu meningkatkan kualitas para
SDM-nya, bahkan menciptakan kualitas SDM sendiri untuk perkembangan RSUD
Bandung Kiwari di masa depan.
"Dalam rangka meningkatkan
kualitas pelayanan tentunya dibutuhkan SDM, namun SDM ini tidak hanya ditunggu,
namun harus mampu diciptakan. Jadi jangan sampai kita terus menerus merekrut
para ahli dari luar, tapi bagaimana kita berani menciptakan para ahli dari
dalam, hal ini sebagai bagian dari upaya aset kita kedepannya," ucapnya.
Anggota Komisi D DPRD Kota Bandung
lainnya, Ferry Cahyadi Rismafury, S.H., menuturkan, belajar dari peristiwa
kebakaran yang terjadi di RSUD Bandung Kiwari beberapa waktu lalu, maka patut
menjadi perhatian adalah upaya pemeliharaan dan pengawasan dari fasilitas yang
perlu lebih ditingkatkan.
"Pemeliharaan fasilitas,
khususnya alat-alat yang digunakan dalam rangka menunjang kebutuhan layanan
kesehatan perlu dilakukan secara berkala dan harus menjadi prioritas. Sehingga,
mutu layanan kesehatan dapat semakin optimal dalam memenuhi urusan kebutuhan
wajib dasar di RSUD Bandung Kiwari," katanya. (Permana/red).