Ketua Komisi B DPRD Kota Bandung, Nunung Nurasiah S.Pd (foto:humpro) |
Hal tersebut ia sampaikan saat Rapat
Kerja Komisi B DPRD Kota Bandung bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
(Disbudpar) Kota Bandung, terkait Evaluasi Kinerja T.A. 2022 dan Rencana Kerja
T.A. 2023 di Gedung DPRD Kota Bandung, Senin (06/03/2023).
"Pasca pandemi ini merupakan masa
pemulihan termasuk sektor pariwisata, dengan berusaha untuk mempromosikan lagi
bagi wisatawan dalam negeri maupun mancanegara," katanya.
Menurut Nunung, promosi pariwisata di
Kota Bandung perlu terus digaungkan, terutama dengan berbagai potensi wisata
yang ada, misalnya kuliner, fesyen dan lain sebagainya.
"Saya pribadi mengamati
pariwisata kurang terdengar gaungnya, jadi perlu ditingkatkan secara masif,
baik promosi maupun sosialisasinya. Juga bagaimana kita membentuk Kota Bandung
agar memiliki identitas yang kuat, agar wisatawan berkunjung," katanya.
Nunung menambahkan, walau pemerintah
sudah melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan kunjungan wisatawan, namun
masih ada oknum yang melakukan hal-hal yang akan merugikan citra pariwisata dan
juga Kota Bandung.
Seperti yang viral dalam beberapa
waktu terakhir, yakni tarif parkir bus wisata yang mencapai Rp150 ribu di salah
satu destinasi wisata di Kota Bandung. Selain itu, adanya pengamen yang masuk
di bus pariwisata, padahal secara aturan hal tersebut tidak diperbolehkan.
"Ini perlu dukungan dari seluruh
stakeholder, sehingga memberikan kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan yang
berkunjung ke Kota Bandung," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil
Komisi B DPRD Kota Bandung, H. Wawan Mohamad Usman, S.P., menilai destinasi
wisata yang dikelola oleh pemerintah harus terus dioptimalkan. Seperti Teras
Sunda Cibiru, Padepokan Seni Mayang Sunda, Pasir Kunci dan lain sebagainya.
"Destinasi wisata tersebut harus
kita optimalkan, sehingga memberikan dampak positif bagi pariwisata Kota
Bandung," katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD
Kota Bandung, Christian Julianto Budiman menyoroti terkait pemasaran akan
destinasi wisata maupun event-event pariwisata yang ada di Kota Bandung.
Dengan kondisi saat ini, maka
pemanfaatan media sangat diperlukan, terutama media sosial. Sehingga dapat
langsung diketahui oleh masyarakat luas, akan berbagai destinasi atau event
wisata di Kota Bandung.
"Pemasaran merupakan hal yang
penting dalam wisata, bisa dengan media sosial atau media lainnya. Dengan
harapan sosialisasinya dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat luas,"
ujarnya. (Rio/red).