Anggota Komisi II DPRD Jabar H. Syamsul Bachri, SH, MBA dari Fraksi PDIP (foto:ist). |
Menurut Anggota Komisi II DPRD Jabar
H. Syamsul Bachri, SH, MBA bahwa, selama Pandemi Covid-19, sector kepariwisataan
mengalami guncangan luar biasa, bahkan tidak sedikit pelaku usaha pariwisata
mengalami gulung tikar.
Dengan terguncangnya sector kepariwisataan
tentu sangat berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat, terutama yang
mengandalkan usahanya sector kepariwisataan.
Terutama para pelaku UMKM yang memperoduksi makanan-minuman, souvenir dan warung-warung diseputar objek wisata.
Untuk itu, agar perekonomian
masyarakat kembali menggeliat, tentunya kita dari Komisi II DPRD Jabar, yang
salah satunya membidangi Kepariwisataan, akan terus mendorong pemerintah
provinsi maupun Kabuapetn /kota se Jabar untuk melakukan trobosan dan inovasi
agar dapat memaksimalkan sector kepariwisataan.
Demikian dikatakan Syamsul Bachri saat
dimintai tanggapannya terkait masih kurang maksimalnya sector pariwisata di Jabar
dalam menggeliatkan perekonomian masyarakat, Selasa (21/03/2023).
“Pembangunan
pariwisata adalah tempat untuk membuka peluang usaha sekaligus mampu menghadapi
tantangan kehidupan lokal, nasional, dan global. Maka kuncinya menurut saya
adalah industri pariwisata. Kita membangun untuk jangka panjang. Ini adalah
sebuah kesempatan,” ujar H. Syamsul dari Dapil Jabar XII (Kab/kota Cirebon-Kab
Indramayu)ini.
Politisi PDIP Jabar ini mencontohkan,
pariwisata di Provinsi Bali yang sudah masuk level internasional. Dengan segala
potensi yang ada Jawa Barat juga bisa melakukan hal serupa, namun dengan kesiapan
infrastruktur , sumber daya manusia dan Sarana-Prasarana harus diperbaiki.
“Kita mempunyai kekuatan yang sangat
besar. Ada manufaktur, sektor perdagangan, dan lain-lain. Tapi masih ada
pekerjaan rumah untuk membangun pariwisata Jawa Barat menjadi lebih baik, salah
satunya pengembangan SDM,” terang Syamsul.
Lebih lanjut Syamsul mengatakan, dalam
mengembangkan pariwisata Desa, Provinsi Jabar telah memiliki Perda No 2 tahun
2022 tentang Desa Wisata. Untuk itu, Komisi II DPRD Jabar yang salah satunya
membidangi Kepariwisataan, tetunya sangat mendorong agar desa-desa di Jabar
yang memiliki potensi wisata didorong agar menjadi Desa Wisata.
Dalam kurun waktu 2 tahun ini, sudah
banyak desa-desa di Jabar dikembangkan menjadi Desa Wisata. Namun dalam mengembangkan desa menjadi desa wisata
tentunya perlu kajian dan ada dilakukan
pemetaan, desa mana saja yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi desa wisata.
Untuk mendorong menjadi desa wisata
tentunya perlu bantuan dari pemerintah daerah dan provinsi. Namun, tidak semua desa wisata dan desa
wisata rintisan terus menerus diberikan bantuan oleh pemerintah, terutama desa
wisata mandiri, tidak perlu lagi dibantu.
“Desa Wisata Mandiri tidak perlu
dibantu Pemerintah tetapi perlu dilakukan evaluasi agar desa tersebut terus
berkembang dan perekonomian rakyat semakin baik, tandasnya. (ApiP/sein).