Dirut Pos Indonesia da jajaran foto bersama dengan peserta mudik (foto:hmsposindo) |
Faizal menjelaskan penambahan kuota
ini dilakukan sebagai respon dari antusiasme calon pemudik.
“Ini adalah program bersama BUMN,
termasuk semua anak perusahaan ikut berkontribusi. Pos Indonesia menyediakan 5
bus untuk pulang dan pergi, jadi total ada 309 orang yang ikut dalam program
mudik ini,” ungkap Faizal.
Program mudik tahun ini, lanjut
Faizal, diikuti oleh beragam kalangan, mulai dari mahasiswa, karyawan pos,
pensiunan serta mitra.
“Mudik ini adalah silaturrahim untuk
keluarga tercinta, karena itu manfaatkan momen ini dengan keluarga dan
teman-teman semua. Jadi 2 bus lewat Pantura dan 2 bus lewat Pantai Selatan,
jadi tidak masuk tol, karena kalau lewat tol tentu tidak turun ke beberapa
kota, tapi konsekuensinya lebih lama, makanya disediakan makan dan sahur karena
perjalanan ini panjang,” paparnya.
Pihaknya mengimbau agar menjaga
kesehatan terutama anak-anak yang memang belum baliq atau belum wajib berpuasa,
termasuk orang tua lanjut usia, untuk mengganti atau meng qadha puasanya di
bulan syawal .
“Jadi kalau tidak kuat, jangan
dipaksakan, karena musafir jadi boleh batal, namun nanti wajib diganti puasanya, karena yang
utama jaga kesehatan, kedua kepada pengemudi dan seluruh kru jaga keselamatan,
ketiga jaga kegembiraan. Supaya apa, yang muntah tidak jadi muntah, yang mabuk pungkasnya
tidak jadi mabuk, sehingga perjalanan menyenangkan. Selamat jalan, semoga
selamat hingga tujuan,”.
Sementara salah seorang pemudik yang
ikut program Mudik Bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tahun 2023 Pos
Indonesia Batch 2, Riski Amalia yang merupakan warga asal Surabaya, mengaku
sangat gembira saat hendak berangkat mudik bareng Pos Indonesia.
Riski yang merupakan mahasiswi
semester 6 di Akademi Metreologi Bandung itu mengaku sangat senang bisa mudik
gratis bersama dengan pemudik lainnya.
“Iya, jelas dong seneng banget, udah
gratis, dikasih makan untuk berbuka dan sahur lagi,” kata Riski saat ditemui di
acara Mudik Bersama Pos Indonesia Batch 2.
Dirut Posindo Faizal R Djoemadi melepas pemberangkatan Mudik Bersama BUMN (foto:hmsposindo) |
“Cuma dimintai fotocopy KTP, terus
disuruh datang hari ini. Di Surabaya rencana lebaran satu minggu, terus balik
Bandung lagi,” terangnya.
Pemudik lainnya, Agus warga
Yogyakarta yang bermukim di Bandung sejak tahun 2001 mengaku baru kali ini ikut
mudik bareng Pos Indonesia. Awalnya dia mendapat info dari tetangga saat shalat
subuh berjamaah di Masjid.
“Lalu saya coba hubungi nomor
telepon yang tertera di brosur tersebut, namun kata pihak Pos sudah penuh, saya
katakan, tolonglah bu, cuma saya sendiri kok, eh nggak tahunya nelpon balik
disuruh datang ke sini,” kata Agus. (*/red).