Komisaris Utama PT.Pos Indonesia Prof Dr. Rhenaldi Kasali memberikan kuliah umum di Kampus ULBI di Bandung (foto:posindo) |
Pada kesempatan itu, Prof. Dr. Rhenald
Kasali, P.hD. juga memberikan kuliah umum yang bertema Entrepreneurship In
Uncertainty
"How To Win The Infinite
Games" pada Mahasiswa ULBI. Rhenald Kasali juga mendorong anak-anak muda
untuk tidak menjadi pribadi yang toxic dan mampu memanfaatkan kemajuan zaman.
Rhenald memulai dengan menjelaskan
terkait situasi yang sedang terjadi di dunia saat ini. Bumi yang ditinggali
manusia semakin padat, bahkan pada Juni 2023 mendatang jumlah manusia bertambah
dari 7,9 miliar menjadi 8 miliar. Cina, yang sebelumnya menjadi negara dengan
penduduk terbanyak akan disalip oleh India.
“Pusat teknologi juga akan bergeser ke
India. Saat ini mereka telah memiliki satelit sendiri hingga meluncurkan roket
ke orbit Mars untuk melakukan misi. Kenapa? Karena dengan jumlah manusia yang
semakin banyak, suhu bumi akan naik dan mencairkan salju sehingga menenggelamkan
banyak pulau. Maka untuk mengakomodir manusia yang semakin banyak,
negara-negara melakukan dua proyek besar yakni escape ke metaverse dan escape
ke Mars,” tuturnya.
Menurutnya dalam menghadapi dunia
metaverse dan artificial yang semakin maju, sumber daya manusia yang cakap
diperlukan. Terutama yang menguasai bidang-bidang masa depan. Maka, ia sangat
mengapresiasi ULBI Corner yang digagas dan dijalankan oleh Mahasiswa Aktif di
ULBI.
“Banyak orang yang berpikirnya
terbatas pada saat ini saja, tapi hanya segelintir yang melihat masa depan. Dan
ULBI menjadi salah satu yang melahirkan generasi dengan skill masa depan,”
tambah guru besar bidang manajemen itu.
Rhenald juga mendorong mahasiswa untuk tidak menjadi generasi strawberry yang toxic. Generasi yang meski punya kecakapan tapi mentalnya rapuh. Ia bahkan menyebutkan sepuluh kata toxic yang seringkali digunakan anak-anak muda sebagai alasan. Ada kata cuan, passion, insecurity, quarter life crisis, hustle culture, hingga toxic work place. Pun dengan passive income, financial freedom, smart work serta privilege.
“Sepuluh kata itu kadang menjadi
permasalahan di kalangan anak muda. Di usia belasan dan dua puluhan, saya rasa
belum waktunya untuk financial freedom atau passive income. Pun dengan passion
yang seringkali malah menjadi penghalang. Tak perlu insecure karena jalan
saudara masih panjang. Selama saudara bekerja keras dan berani mengambil
tantangan, maka saya yakin saudara akan menjadi manusia yang sukses dan
berhasil di masa depan,” pesannya.Komut dan Dirut PT.Posindo gunting pita Launching ULBI Corner
Sementata Dirut Pos Indonesia, Faizal
Rochmad Djoemadi, berpesan kepada para mahasiswa untuk menguatkan tekad dan
niat selama menimba ilmu di Kampus ULBI.
"Dua hal itu adalah modal awal
saudara untuk sukses di bangku perkuliahan. Kemudian jadikanlah kampus ini
sebagai tempat kalian menjadi insan cendikia. Saudara juga harus memiliki
tradisi besar layaknya orang-orang yang bermartabat. Terakhir, jadikanlah ULBI
sebagai tempat belajar yang moderat," tegas Faizal.
Faizal mendorong mahasiswa ULBI agar
mampu menjadi aktor-aktor pembangunan di manapun berada.
"Jadilah insan yang bertanggung
jawab terhadap lingkungan, masyarakat, bangsa, dan kemanusiaan semesta.
Insyaallah ULBI akan menjadi tempat pendidikan yang tepat untuk mengembangkan
ilmu peradaban," ungkapnya.
Sedangkan Rektor ULBI Dr. Ir. Agus
Purnomo, MT, mengatakan bahwa untuk membangun sumber daya manusia (SDM) yang
baik, ULBI selalu mengundang tokoh-tokoh ternama. Pada kesempatan kali ini
Prof. Rhenal Kasali, Ph.D dihadirkan di tengah-tengah mahasiswa dengan tekad
dan semangat dalam mengusung pemikiran masa depan. Diharapkan dengan
kedatangannya dapat membawa manfaat pada mahasiswa ULBI.
"Pemikiran dan tekad yang dibawa
Rhenal Kasali sama seperti misi yang sedang dikembangkan ULBI. Dengan membangun
ULBI Center, ULBI mencoba untuk menjawab problematika dan permasalahan di masa
depan. Semoga apa yang kita kerjakan ini dapat memberikan semangat dan manfaat
kepada sekitar," pungkasnya. (*/red).