Mahasiswa UPI sedang melihat-lihat pameran fotografi NAWASENA di Pelataran Museum UPI Bandung (foto:ist). |
Pameran ini merupakan kegiatan rutin
tahunan dan sebagai rangkaian Dies Natalis program studi Ilmu Komunikasi
UPI.Membawa tema besar “NAWASENA: Merakit Asa Untuk Bumi & Manusia”.
Sebagai perwujudan dari kontribusi mahasiswa terhadap SDGs (Sustainable
Development Goals) dengan agenda-nya di tahun 2030.
Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi
UPI, Dr. A. Fahrul Muchtar M.Si mengatakan, kegiatan ini sebagai ajang promosi
dan apresiasi untuk mahasiswa ilmu komunikasi bentuknya berupa pameran
fotografi.
Selain memamerkan hasil karya
fotografi, kegiatan ini juga akan menampilkan produk mahasiswa lainnya berupa
film pendek.
Sebagai kepala Prodi, dirinya menilai
cukup puas dengan konsep dan hasil karya foto yang ditampilkan dalam pameran
kali ini.
“Untuk penilaian sendiri saya cukup
puas, karena mahasiswa sendiri yang mengkonsepkan dan kita bimbing juga. Mereka
bisa menjelaskan dengan logis, nawasena ini seperti apa, apa yang terjadi di
lingkungan sosial masyarakat,” ujarnya saat pembukaan hari pertama Pameran
Fotografi UPI, Senin (29/5/2023).
Dari 94 foto hasil karya mahasiswa
yang dipamerkan kali ini, kriteria penting sebuah karya harus memiliki konsep
yang kuat. “Melihat dari konsep yang dia angkat dari foto itu sendiri dan
mereka bisa mempertahankan argument nya serta bisa tergambarkan jadi foto itu
berbicara menyampaikan pesan,” tutur Dr. Fahrul.
Salah satu foto yang menurutnya paling
berkesan adalah foto papan catur dengan bidak-bidak nya. “Itu foto catur
perihal perang. Dianalogikan, perang itu satu sisi memiskinkan atau membuat
suatu Negara menjadi resesi, tapi di satu sisi menghasilkan uang bagi beberapa
negara yang punya kepentingan,” ucapnya.
Sementara, Alwan Husni Ramdani,
M.I.Kom, selaku Dosen Pengampu mata kuliah di Ilmu Komunikasi UPI sekaligus
Kurator, menyebut pameran ini adalah implementasi dari aktivitas pembelajaran
berbasis project, yakni project base learning.
“Jadi mahasiswa di akhir perkuliahan
membuat project sebuah exhibition atau pameran foto dengan tema dan konsep
mereka masing-masing,” ujarnya.
“Dan hari ini tema nya Nawasena,
mereka mengambil isu-isu SDGs. Jadi garis besarnya, bagaimana mahasiswa kami
berkomunikasi lewat karya foto mereka memandang isu-isu SDGs,” imbuhnya.
Sebagai kurator, dirinya menilai
mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi UPI angkatan 2022 ini sudah memiliki nalar
kritis tentang isu-isu SDGs yang selama ini mungkin diperbincangkan, ada juga
yang tidak tahu apa itu SDGs.
“Nah, mahasiswa kami mencoba untuk
memberikan awareness itu kepada masyarakat, khususnya mungkin khalayak yang
datang ke pameran ini melalui karya-karya foto yang mereka lihat,” ungkapnya.
“Faktanya seperti apa?, atau hal yang
sudah tercapai dari sisi isu itu seperti apa?. Jadi memang berdasarkan karya foto, memberikan komunikasi dengan
foto. Penilaian saya sih seperti itu, mereka punya nalar kritis terhadap isu
SDGs,” nilainya.
“Karena sebagian besar mereka dari
beberapa foto yang dipamerkan hari ini ada dua konsep, ada konsep street yaitu
mereka turun ke jalan, mereka mengamati lapangan seperti apa kondisi riil nya.
Yang kedua, foto konsep yang artinya mereka membuat ilustrasi dan karya mereka
sendiri, memvisualisasikan SDGs itu sendiri,” terangnya.
Hal yang dinilai penting lainnya,
lanjut Alwan, para mahasiswa bebas memilih 17 isu yang terdapat dalam program
SDGs.
“Jadi pameran foto hari ini tentunya
akan sangat beragam. Tidak hanya isu lingkungan tapi juga isu ekonomi,
kesetaraan gender dan isu-isu sosial lainnya,” pungkasnya.
Ditambahkan Ketua Pelaksana Pameran
Fotografi Ilmu Komunikasi UPI 2022, Muhammad Aira Sumirat, melalui pameran ini
kami ingin memberikan pandangan kepada masyarakat luas bahwa mahasiswa
memprogramkan isu-isu SDGs yang ada di Jawa Barat.
“Memberikan gambaran realisasi isu
SDGs. Isu SDGs merupakan pembangunan berkelanjutan di tahun 2030. (kegiatan)
ini akan memberikan suatu sarana edukatif kepada masyarakat, khususnya
mahasiswa UPI,” ungkapnya.
Selama tiga hari, lanjut Aira, pameran
fotografi ini juga akan diisi dengan berbagai kegiatan lain seperti, Screening
Film Dokumenter, Seminar dan Workshop. Foto-foto yang ditampilkan dalam pameran
kali ini mewakili gambaran 17 isu yang terdapat dalam program SDGs.
“Untuk program Indonesia maju di tahun
2030, pameran ini pada poinnya kebanyakan membahas isu-isu sosial. Makanya kita
juga mencoba mengundang dari pemateri yang fokus mengangkat isu sosial,”
katanya.
Nawasena merupakan rajutan dari jutaan
mimpi untuk masa depan. Nawasena hidup dalam banyaknya harapan. Gagasan ini
menjadikan fotografi sebagai ajang perwujudan. Karya seni penuh makna akan
disusun oleh Ilmu Komunikasi 2022 dalam sebuah pameran.
Pameran ini mengajak mahasiswa Ilmu
Komunikasi UPI untuk berkontribusi sepenuhnya mulai dari pengonsepan hingga
kepanitiaan dengan tujuan tercapainya kreativitas serta terbentuknya kemampuan
bekerja dalam tim.
Kegiatan ini diharapkan dapat membawa
manfaat serta dampak positif pada penikmat karya seni fotografi. Dengan begitu,
pameran bukan hanya sekedar memajang gambar-gambar dengan nilai estetika, namun
juga memiliki unsur persuasif dengan makna yang mendalam. (*/red).