Ilustrasi vaksin untuk calon jemaah haji (foto:hms). |
"Tapi kemarin hari Jumat saat
dikonfimasi ke Kantor Agama, ternyata yang sudah pelunasan haji itu sudah
1.800-an," ujar Ketua Tim Surveilans dan Imunisasi
Dinkes Kota Bandung, Girindra
Wardhana, Senin 8 Mei 2023.
Menurutnya hal tersebut terjadi karena
beberapa faktor, salah satunya ketidakjelasan mengenai pembayarannya.
"Mungkin hal ini yang
mempengaruhi sebagian jemaah haji. Mudah-mudahan sudah bertambah,"
ucapnya.
Meski begitu, vaksinasi meningitis
untuk jemaah haji telah berjalan sejak 29 April 2023 di Kecamatan Lengkong,
Batununggal, Panyileukan, dan Bandung Kidul.
"Dari Kementerian Kesehatan Saudi
Arabia, ada vaksin wajib dan vaksin yang dianjurkan. Untuk yang wajib itu
vaksin meningitis. Kedua, vaksin Covid-19," jelasnya.
Ia menambahkan, sebenarnya di Kerajaan
Arab Saudi vaksin covid cukup dengan dosis dua. Sedangkan di aturan Satgas
Covid-19 Indonesia harus minimal booster 1 atau dosis 3 untuk para pelaku
perjalanan luar negeri (PPLN).
"Sekarang yang sedang kami kejar
di jemaah haji itu mereka harus melengkapi vaksin covidnya, pemeriksaan
kesehatan, pembinaan di puskesmas, dan kita jadwalkan untuk vaksinasi
meningitis. Vaksinasi meningitis sudah dilakukan di minggu kemarin. Sekarang
masih berjalan," ungkapnya.
Vaksin lain yang diwajibkan adalah
vaksin polio. Sebab Kerajaan Arab Saudi menilai jika di Indonesia terjadi
kejadian luar biasa (KLB) polio.
"Tapi di surat yang baru datang
hari ini dari Kementerian Kesehatan yang diwajibkan itu baru Kabupaten
Purwakarta saja, wilayah lain tidak usah," paparnya.
Selain itu, vaksinasi yang hanya
dianjurkan adalah vaksinasi flu. Meski dulu vaksin ini sempat menjadi vaksin
wajib, tapi disesuaikan dengan situasi kondisi sekarang.
Jika peserta jemaah haji belum vaksin
covid, maka ia harus divaksin dulu sebelum melakukan vaksin meningitis. Setelah
itu 14 hari kemudian baru bisa vaksin meningitis.
"Untuk jumlah dosisnya sesuai
dengan perkiraan kuota yang diberikan jemaah, jemaah cadangan juga dihitung.
Tapi masih kurang 500-an dosis. Kita sudah ajukan permohonan ke pusat untuk
difasilitasi kekurangannya," tutur Indra.
Ia juga mengatakan, saat ini ada
peraturan yang berbeda dengan tahun lalu. Kemarin, lansia di atas 65 tahun
tidak boleh berangkat haji. Sedangkan tahun ini tidak ada batas maksimal usia.
"Ini bisa jadi kabar gembira
untuk jamaah haji. Tapi untuk kita dari tenaga kesehatan harus mempersiapkan
dua kali lipat membina kesehatannya," akunya.
Oleh karena itu, ia mengimbau agar
jemaah haji selalu menjaga asupan makanan. Aktivitas fisik seperti olahraga
harus rutin dilakukan. Serta lengkapi vaksinasi covid dan meningitis.
"Vaksin meningitis hanya support
di puskesmas karena ada data yang harus dimasukkan ke aplikasi. Kalau di RS
tidak ada," katanya.
Pemeriksaan kesehatan dan vaksinasi
tidak bisa diwakilkan oleh siapapun. Para calon haji harus datang langsung ke
puskesmas sekitar. Sebab, ada serangkaian proses yang harus dilewati.
"Ada serangkaian kegiatannya.
Misal, meja 1 untuk pemeriksaan kesehatan. Meja 2 input hasil data ke aplikasi
pusat. Meja 3 screening, nanti ditanya-tanya lagi oleh dokternya,"
jelasnya.
Sehingga jika seseorang tidak memenuhi
kriteria kesehatan, maka tenaga kesehatan tidak akan mengeluarkan surat istitha'ah.
"Sehingga jemaah tidak
diperkenankan untuk haji. Sebab haji itu kan sebagian besar ibadah fisik,"
imbuhnya.
Pada Selasa, 9 Mei 2023 vaksin
meningitis akan dilaksanakan di Kecamatan Regol, Cidadap, Mandalajati, dan
Sukajadi.
Kloter peserta haji pertama wilayah
Jawa Barat rencananya akan mulai berangkat pada 23 Mei 2023. Namun, masih belum
diketahui jadwal keberangkatan pasti untuk masing-masing wilayah. (din/red).