IPAL Grey Cikapundung Kolot Arena 4 di Taman Ciko mulai di operasikan (foto:hms). |
Hal ini merupakan upaya optimalisasi
penghijauan dan meminimalisasi banjir pada sekitaran Sungai Citarum.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan
Kota Bandung Eric M. Attauriq menyebut, kehadiran IPAL Grey Water sebagai salah
satu upaya pengelolaan air di Kota Bandung.
Ia berharap, adanya IPAL Grey Water
mampu menjadi salah satu sebuah solusi konkrit pemanfaatan sumber air
alternatif guna mengatasi defisit air di wilayah Kota Bandung.
“Air limbah yang berasal dari
aktivitas domestik, seperti cuci piring dan air mandi yang dapat didaur ulang.
Hasil olahannya mampu dimanfaatkan untuk keperluan non portable seperti
menyiram tanaman, toilet, mencuci kendaraan, dan kebutuhan outdoor lainnya,”
ucap Eric.
Sementara itu, Kepala Dinas Sumber
Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Didi Ruswandi menyebutlan,
secara teknis nantinya air limbah domestik ini akan diolah melalui reaktor dan
hasil olahannya bisa digunakan untuk kebutuhan outdoor.
Ia juga menjelaskan, IPAL Grey Ciko
Arena empat memiliki luas 33 meter persegi dan telah ditanami beberapa tanaman,
di antaranya 50 tanaman pelindung.
“Di sini juga dibangun ruang terbuka
hijau yang bisa dinikmati oleh masyarakat,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua
Komisi C DPRD Kota Bandung Agus Gunawan menyampaikan apresiasi atas kehadiran
IPAL Grey Ciko Arena 4.
Ia berharap, hadirnya kawasan ini
dapat mengurangi pencemaran air sungai yang berasal dari air limbah yang
berasal dari rumah tangga.
Agus juga mengajak seluruh masyarakat
dapat menjaga fasilitas ini agar manfaatnya terus dapat dirasakan.
“Kepada masyarakat, mari kita
sama-sama nikmati dan jaga fasilitas ini,” ajaknya. (ray/red).