Inilah peserta Operasi Katarak yg digelar di RSUD Bandung Kiwari (foto:hms). |
"Tahun ini target kami 12.000
orang yang dioperasi katarak," kata Irwan di RSUD Bandung Kiwari, Selasa 9
Mei 2023.
Salah satu pasien, Erni menceritakan
perasaannya setelah bebas dari katarak yang diidapnya sejak 2018.
"Setelah dioperasi, mata saya
masih belum terlalu terang. Dua-duanya katarak, tapi yang paling parah itu mata
kanan," jelas Erni.
Mata kanannya masih ditutup perban
karena belum bisa melihat secara jelas. Ia mengatakan, jika pasien lain ada
yang langsung terang matanya setelah dioperasi.
"Mungkin karena mata saya
kondisinya lebih parah, jadi butuh waktu 3 minggu atau lebih untuk lepas perban
dan penutupnya. Ini dikasih obat tetes mata," ungkapnya.
Selain Erni, ada pula Yati Mulyati
yang sudah 5 tahun mengidap katarak. Ia menjelaskan, menurut orang yang
memeriksa matanya, katarak tersebut diakibatkan karena ia kebanyakan menangis.
"Soalnya suami sakit sampai
meninggal dari tahun 2017 sampai 2021. Jadinya mata saya kanan dan kiri
katarak. Tidak bisa melihat dengan jelas. Benar-benar buram," tuturnya.
Namun, setelah operasi katarak, ia
sangat senang karena bisa kembali melihat dengan jelas dan jernih meski baru
mata kanan saja.
"Saya sekarang sudah bisa lihat
alhamdulillah. Ingin juga dioperasi, tapi mau cari yang gratis. Semoga ada lagi
kesempatan saya operasi lagi untuk mata kiri,” harapnya.
Sementara itu, Direktur Utama RSUD Bandung Kiwari, Yorisa Sativa mamaparkan, sejak Januari 2022 RS ini telah berganti menjadi RSUD.
"Pelayanan pun kami tingkatkan
dari kelas C menjadi kelas B. Mudah-mudahan dengan 1.300 SDM yang kami miliki
bisa memberikan pelayanan yang mumpuni," harapnya.Gubernur Jabar Ridwan Kamil menerima plakat penghargaan dari
Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna (foto:hms).
Sedangkan, Gubernur Jabar Ridwan Kamil
mengatakan, semua inovasi kesehatan ini membuahkan Usia Harapan Hidup warga
Jabar menjadi cukup tinggi yakni 73 tahun.
"Ada 55.104 mata dari pasien
katarak yang telah dioperasi se-Jabar," ujar Ridwan.
Oleh karena itu, ia berpesan agar para
pasien bisa memanfaatkan layanan gratis dengan sebaik mungkin.
"Saya juga sudah titip ke pak Plh
Wali Kota Bandung (Ema Sumarna) untuk mencari lebih banyak warga yang masih
belum tahu, bisa jadi di kampung atau desa-desa yang tidak mendengar informasi
ini. Bisa lewat camat atau lurah, tolong disampaikan agar masyarakat bisa zero
katarak," imbaunya. (din/red).