Program Kesatria Desa yang digagas Yayasan
Masyarakat Indonesia Emas (YMIE), kita support
penuh, agar generasi muda desa memiliki kemampuan dari sisi SDM. Untuk menciptakan generasi unggul tentunya perlu
dididik, dilatih dan digembleng, agar mereka unggul dan mandiri serta berjiwa
pemimpin dalam berbagai bidang.
USB YPKP akan berperan dan membantu
kegiatan Kesatria Desa, agar berjalan lancar
dan sukses, sehingga mengurangi GAP desa dan kota dari sisi pendapatan perkapita,
kata Rektor USB YPKP Didin Saepudin saat konferensi pers di kampus USB YPKP
Bandung, Jalan PHH Mustofa, Kota Bandung, Jumat (12/5/2023).
Pihaknya berharap dari kegiatan ini
muncul kesatria-kesatria muda. Pemuda yang unggul dalam berwirausaha sehingga
siap menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045.
"Tentunya dari sisi kampus kami
punya visi yaitu ingin menciptakan wirausaha muda, bahkan kami sudah menyiapkan
program pendampingan dan berkelanjutan pasca kegiatan Kesatria Desa, dengan
menyiapkan wadah berupa Inkubator Bisnis Sangga Buana’, ungkapnya.
"Mudah-mudahan apa yang dicita
citakan indonesia emas tahun 2045 bisa terealisasi salah satunya melalui
kegiatan ini," harap Rektor USB YPKP ini.
Ketua Yayasan Masyarakat Indonesia
Emas (YMIE), Prof. Marsudi Wahyu Kisworo menjelaskan, bahwa program Keseatria
Desa bertujuan mempersiapkan generasi
muda dalam menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045. Untuk itu, YMIE akan melatih,
mendidik dan menggembleng ratusan generasi muda desa dari berbagai daerah, agar
menjadi SDM unggul dan berjiwa pemimpin dalam berbagai bidang.
Untuk saat ini, YMIE bersama USB YPKP
akan menggembleng Kestaria Desa selama 4 hari (13-16 Mei 2023), para pemuda
desa akan mendapatkan pelatihan melalui metode camp and coaching. Kabupaten
Sumedang, Jabar.
Program Kesatria Desa yang digagas
oleh Yayasan Masyarakat Indonesia Emas (YMIE) lewat konsep Pentahelix, YMIE
menggandeng sejumlah unsur, mulai dari Pemerintah, Akademisi dan pelaku bisnis
guna mencapai tujuan dalam rangka mencetak generasi muda desa di Indonesia
untuk menjadi pemimpin di tahun 2045 nanti.
"Pemimpin dalam berbagai macam
bidang. Pemimpin dalam bidang usaha, pemimpin dalam bidang politik, pemimpin
dalam bidang pertanian," ungkap Prof Marsudi
"Yang intinya adalah membawa desa
maju seperti Indonesia ketika nanti (2045) menjadi negara nomor empat ekonomi
dunia. Desa juga harus maju menjadi
desa yang kekayaannya nomor empat dunia," harapnya.
Dari itulah, lanjut Marsudi, kmi
mengumpulkan anak-anak muda dari berbagai macam desa dari seluruh Indonesia.
"Nanti (program) ini akan
dilakukan di semua daerah di Indonesia. Louncing nya besok dilakukan di
Sumedang," ujar Prof Marsudi.
"Sumedang menjadi daerah
percontohan, yang akan diikuti oleh seratus anak muda yang berasal dari (desa)
sekitar Sumedang. Dari setiap desa kami akan pilih dua orang-dua orang. Untuk
dididik dan disiapkan mereka menjadi orang-orang dan pemimpin-pemimpin
perubahan di desa masing-masing," jelasnya.
Guna mencetak Kesatria Desa, para
pemuda desa yang mengikuti kegiatan ini akan dipusatkan dalam sebuah perkemahan
(camp) dan mendapatkan sejumlah pelatihan (coaching) dari berbagai bidang
selama empat hari.
Tak sampai disitu, sambung Prof
Marsudi, seusai mengikuti pelatihan mereka akan terus didampingi agar mereka
terus membawa pulang ilmu yang didapatkan dari pelatihan ini ke desa
masing-masing dn bis menjadikan desa mereka menjadi desa maju.
"Setelah mereka pulang ke desa
masing-masing mereka harus punya ide untuk membawa sesuatu yang bisa diterapkan
di desa nya," kata Prof Marsudi.
Seusai mengikuti pelatihan ini, Prof
Marsudi melalui YMIE akan mendampingi para calon Kesatria Desa bukan hanya dari
aspek pengetahuan dan ilmu, tapi membantu dalam hal dukungan dan jaringan yang
dibutuhkan, mulai dari pendanaan hingga dukungan lainnya.
"Sehingga mereka bisa mewujudkan
impian-impian mereka terhadap desa nya masing-masing," pungkasnya.
(*/red).