Ketua DPRD Kota Bandung H. Tedy Rusmawan, A.T., M.M., menghadiri seremoni Operasi Katarak Gratis, di RS Bandung Kiwari, |
Hadir dalam acara itu, Gubernur Jawa
Barat Ridwan Kamil, Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna, Ketua Seksi
Penanggulangan Buta Katarak Perdami dr. Ahmad Ashraf Amalius, MPH, Sp.M(K),
M.Kes., Direktur Utama RSUD Bandung Kiwari dr. Yorisa Sativa, serta Direktur PT
Sidomuncul, Irwan Hidayat.
Tedy berterima kasih kepada seluruh
pihak yang bersama-sama ikut meningkatkan kualitas kesehatan warga Kota
Bandung. Operasi katarak gratis ini menjadi salah satu pendukung jaminan kesehatan
di samping program layanan yang diberikan Pemerintah Kota Bandung.
“Saya sangat mengapresiasi
terselenggaranya operasi katarak gratis ini. Mudah-mudahan warga Kota Bandung
yang mendapat layanan ini bisa kembali beraktifitas dengan produktif dan semakin
nyaman menjalani keseharian,” katanya.
Tedy menyambut baik inisiasi yang
berasal dari berbagai unsur. Kerja sama ini merupakan ciri khas pembangunan di
Kota Bandung.
“Terhimpunnya acara sosial yang
menyentuh bidang kesehatan bagi warga ini terbentuk dari kolaborasi banyak
unsur, dari pemerintah, swasta, dan komunitas. Kolaborasi ini merupakan ciri
khas Bandung dalam menjalankan pembangunan,” ujarnya.
Ketua Seksi Penanggulangan Buta
Katarak Perdami dr. Ahmad Ashraf Amalius menjelaskan, sebanyak 3 persen
penduduk Indonesia mengalami gangguan penghlihatan dan kebutaan.
“80 persen informasi yang kita
dapatkan itu berasal dari indera penglihatan sehingga seseorang yang mengalami
gangguan penghlihatan tentu akan terganggu akan hal produktifitas dan kegiatannya
sehari-hari,” ujarnya.
Yang sudah mengalami penyakit katarak
ini bukan hanya pada lansia, tetapi juga pada anak-anak. Kategori anak banyak
yang mengalami gangguan penglihatan.
“Kalau anak tersebut mempunyai
penglihatan yang terganggu ini akan mengganggu proses pembelajarannya. Di
sinilah kami melakukan program penanggulangan buta katarak, bukan hanya di
Provinsi Jawa Barat tetapi di seluruh wilayah Indonesia,” tuturnya.
Ia menambahkan, salah satu penyakit
yang menyebabkan gangguan penglihatan dan kebutaan yang terbanyak di Indonesia
adalah katarak. Bahkan di seluruh dunia penyebab kebuataan adalah katarak.
“Berita baiknya katarak ini bisa
dilakukan penanganan operasi, bahkan dikatakan operasi yang sangat
cost-effective. Dengan biaya yang sangat minimal kita mendapatkan hasil
maksimal. Hari ini dioperasi, besok harinya bisa melakukan aktifitas seperti
biasa,” ucapnya.
Direktur PT Sido Muncul, Irwan Hidayat
mengatakan, acara yang telah bergulir selama tiga hari ini telat berhasil
mengoperasi katarak sebanyak 105 warga.
"Tahun ini target kami 12.000
orang yang dioperasi katarak," ujar Irwan.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
mengatakan, ada 55.104 mata dari pasien katarak yang telah dioperasi se-Jabar. (Editor/red).