Ketua DPRD Kota Bandung H. Tedy Rusmawan, A.T., M.M., meninjau pembukaan Padat Karya, di RW 01, Kelurahan Babakan Asih, Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung (foto:humpro) |
Program padat karya ini digelar oleh
Disnaker Kota Bandung. Warga diberikan sejumlah peralatan pendukung untuk
membersihkan lingkungan di wilayah permukiman yang cukup padat itu.
Tedy menuturkan, program padat karya
yang dilaksanakan Disnaker Kota Bandung ini memang belum merata di semua
wilayah. Akan tetapi bagi program ini dioptimalkan bagi daerah yang membutuhkan
upaya lebih untuk kebersihan agar lebih nyaman dan tentunya ada beberapa titik
yang memerlukan atensi khusus untuk penanganan banjir.
“Jadi kita apresiasi di awal tahun ini
Disnaker sudah meluncurkan program kewilayahan. Program ini juga mendapat
dukungan dari camat, lurah, hingga RW yang memfasilitasi titik-titik yang perlu
digulirkan padat karya,” ujarnya.
Dalam peninjauan itu, Tedy juga
berkesempatan untuk berkeliling di tengah permukiman warga, termasuk menyerap
sejumlah aspirasi dan permasalahan yang ada di lingkungan Babakan Asih. Dari
kunjungan itu juga ditemukan persoalan ODF dan sarana olahraga yang membutuhkan
perhatian pemerintah.
Di samping itu, terdapat pula potensi
UMKM yang bermutu meski tersembunyi di tengah kepadatan permukiman.
“Jadi ada beberapa potensi warga yang
perlu terus dikembangkan ekonominya, olahraganya, bahkan para guru agama, ustaz
yang ikut terlibat berkolaborasi di tengah masyarakat. Alhamdulillaah warganya
guyub. Modal sosial ini tentu akan bermanfaat dalam menyerap support lebih dari
berbagai pihak di masa mendatang,” katanya.
Tedy berharap program padat karya ini
setidaknya bisa meringankan ekonomi masyarakat sekitar yang memang membutuhkan
dan tercantum di dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Mudah-mudahan dengan kegiatan padat
karya ini bisa membantu ekonomi warga. Tambahan pendapatan bagi mereka yang ada
di data DTKS dari segi prioritas dan tepat sasaran. Lingkungan juga lebih
tertata dan lebih nyaman bagi warganya, serta menekan potensi banjir,” tutur
Tedy. (Editor/red).