Plh Wali kota Bandung, Ema Sumarna dlm acara pemberian tambahan lengkap untuk cegah Stunting (foto:hms). |
Salah satu penerima manfaatnya
adalah Rindi Oviatun (32 tahun) warga Kecamatan Ujungberung. Ia memiliki tiga
orang anak yang masih balita.
"Ini anak saya yang terakhir,
usianya 1 tahun. Alhamdulillah tadi dapat bantuan berupa uang tunai," ujar
Rindi saat acara Pemberian Bantuan Pada Anak Berisiko Stunting di Jalan Ir. H.
Juanda Belakang 501 RT 05 RW 01 Dago.
Ia mengatakan, bantuan uang tunai
tersebut akan digunakan untuk keperluan anak, terutama untuk asupan gizi.
"Saya bekerja sebagai ibu rumah
tangga. Suami bekerja sebagai buruh harian lepas. Semoga dari uang ini, bisa
memenuhi asupan gizi anak saya dan berat badannya tercapai sesuai
usianya," ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Plh Wali
Kota Bandung, Ema Sumarna menyampaikan, sebanyak 6.326 anak di Kota Bandung
mengidap stunting. Namun, dari data terbaru angka stunting sudah mengalami
penurunan.
"Saya dapat data, stunting di
Kota Bandung saat ini sebanyak 5.548 anak. Minimal target nasional 14 persen
sudah tercapai," ungkap Ema.
Menurut Ema, stunting bukan hanya
berkaitan dengan masalah kemiskinan, tapi juga mengenai kelayakan lingkungan
tempat tinggal.
"Rutilahu yang harus kita
pikirkan ada 8.331. Ini masih jadi PR kita di seluruh Kota Bandung,"
ucapnya.
Ia menambahkan, penanganan stunting
tak hanya diselesaikan oleh pemerintah, tapi harus ada komitmen dari dalam diri
para orang tua.
"Harus ada komitmen dari diri
sendiri untuk menggunakan dana ini dengan benar sesuai peruntukannya yakni
penambahan asupan gizi untuk anak," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung, Dewi
Kaniasari menjabarkan, pogram bantuan Bapak & Bunda Asuh Anak Stunting
(BAAS) merupakan salah satu Pemkot Bandung untuk menurunkan angka stunting dari
26,4 persen ke 19,4 persen tahun 2022.
"Dalam RPJMD kita, tahun 2023
targetnya 19,01 persen. Lalu 2024, targetnya mencapai 14 persen," kata
Dewi.
Untuk menunjang hal tersebut, Pemkot
Bandung memperoleh bantuan paket makanan tambahan untuk mencegah stunting dari
Lions Club. Pada tahap awal diberikan kepada 20 anak stunting.
"Bantuan ini didistribusikan
oleh anggota PKK untuk diolah di dapur sehat atasi stunting (Dashat).
Masing-masing anak mendapatkan Rp500.000 selama 6 bulan ke depan,"
katanya.
Tahapan awal BAAS adalah survei yang dilakukan pada 24-26 Mei 2023 ke rumah para anak stunting yang dapat bantuan pemberian tambahan makan.
Ema Sumarna foto bersama KepalaDPPKB Dewi Kaniasari dan Ketua Lions Club Badung Ceria Ritawati Wijaya dan perwakilan Warga penerima Paket Makanan Tambahan Lengkap |
Selain itu Pemkot Bandung juga
bekerja sama dengan BUMN PT. Pos dan Badan Pangan Nasional untuk menyerahkan
bantuan daging ayam dan telur kepada 147 orang target sasaran di kelurahan.
Kemudian, Ritawati Wijaya, Ketua
Lions Club Bandung Ceria menuturkan, pihaknya akan terus berkontribusi untuk
menyelesaikan permasalah sosial seperti bantuan pemeriksaan mata, diabetes,
kelaparan salah satunya stunting, kanker anak, dan flora fauna.
"Dalam ulang tahun ke 30 ini,
target kami adalah pengentasan stunting. Memang saat ini baru 20 anak, tapi
kami akan mengajak anggota lainnya untuk membantu," tutur Rita. (din/red).