Suasana Rakerda 2023 Dekopinda kota Bandung (foto:cuya/elly) |
Penyelenggaraan Rakerda DEKOPINDA
Kota Bandung berdasarkan UU No.25 Tahun 1992 dan Kepres RI Nomor: 6 Tahun 2011
tentang pengesahan Anggaran Dasar DEKOPIN.
Hal itu disampaikan Ketua DEKOPINDA
Kota Bandung, Dr. H. Usep Sumarno, saat ditemui di sela kegiatan Rakerda
DEKOPINDA Kota Bandung Tahun 2023, Selasa (20/6/2023).
Rakerda tahun 2023 kali ini, kata
Usep Sumarna, DEKOPINDA Kota Bandung mengusung tema 'Koperasi Sebagai Pilar
Kekuatan Ekonomi di Era Ekonomi Digital'.
Selain untuk menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban
Pimpinan DEKOPINDA Kota Bandung Tahun 2022, Rakerda juga digunakan untuk
memaparkan Rancangan Program Kerja Tahun 2023.
Lebih lanjut Usep menjelaskan,
sebagai lembaga gerakan koperasi dan wadah bagi pelaku koperasi, Dekopin
memiliki empat fungsi yakni, sebagai wadah aspirasi, advokasi, mediasi dan
motivasi bagi pelaku koperasi.
Berdasarkan data dari Dinas Koperasi
dan UMKM Kota Bandung, jumlah koperasi di Kota Bandung ada sebanyak 2.583, yang
aktif sebanyak 735 koperasi, yang melaksanakan RAT (Rapat Anggota Tahunan)
sebanyak 400 koperasi.
Dari 735 koperasi yang saat ini
aktif, kata Usep Sumarno, yang tercatat aktif menjadi anggota Dekopinda Kota
Bandung hanya 235 koperasi. Namun yang aktif mengikuti kegiatan Dekopinda Kota
Bandung adalah sebanyak 149 koperasi.
Namun Usep mengungkapkan, koperasi
yang aktif memberikan iuran ke Dekopinda Kota Bandung hanya berjumlah 50
koperasi, termasuk salah satunya Koperasi Pena Karya Balarea, PWI Kota Bandung.
Meskipun kurang dari 50 persen yang
aktif menyisihkan iuran, Dekopinda Kota Bandung tetap akan melayani dan
memberikan bantuan terhadap Koperasi yang ada di Kota Bandung, baik itu
konsultasi dan pengembangan SDM.
Usep Sumarna juga berharap
pemerintah daerah dapat melibatkan Dekopinda dalam kegiatan, baik itu dalam
kegiatan penyuluhan dan pelatihan bagi para pelaku koperasi.
"Makanya saya berharap kepada
pemerintah, dekopin sebagai mitra pemerintah. Saya mohon dekopin itu dilibatkan
dalam segala bentuk kegiatan. Karena kata undang-undang bunyinya, yang
mengadakan penyuluhan yang mengadakan pelatihan itu dekopin," terang Usep
Sumarna.
"Jadi pemerintah yang
memfasilitasinya, itu yang seharusnya. Tapi yang jelas (saat ini) dekopin (Kota
Bandung) tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah," imbuhnya tegas.
Dekopinda Kota Bandung memiliki
sejumlah lembaga operasional, diantaranya; Badan Layanan dan Konsultasi Hukum
(BPKH); Lembaga Pengembangan Jaringan Usaha Koperasi (LP-JUK); Badan Komunikasi
Wanita Koperasi (BKWK); Lembaga Pendidikan Perkoperasian Daerah (Lapenkopda)
dan Badan Kontak Pemuda Koperasi (BKPK).
Dalam waktu dekat ini, rencananya
pada akhir bulan Juli 2023 Dekopinda Kota Bandung akan melaksanakan Diklat
(Pendidikan dan Pelatihan) peningkatan SDM pelaku koperasi. Uniknya, Diklat
akan digelar di atas gerbong kereta api perjalanan Bandung menuju Yogyakarta.
Hadir dalam Rakerda Dekopinda Kota
Bandung Tahun 2023, Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna melalui Asisten Daerah
(Asda) Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Eric Mohamad Atthauriq, S.H mengatakan,
dalam masa transisi pandemi ke endemi Covid 19, peran Dekopinda dan koperasi di
Kota Bandung melalui Rakerda ini memiliki program kerja yang realistis serta
bisa membaca perkembangan jaman.
"Baik menggunakan aset
teknologi maupun juga pengolahan-pengolahan bahan baku yang ada di Kota
Bandung. Sehingga lebih produktif lagi," ungkap Eric MA.
Pihaknya menyadari selama tiga tahun
kemarin masa pandemi Covid 19, kolaborasi dan hubungan kerja dengan pelaku
koperasi di Kota Bandung cukup baik.
"Tapi sekarang masa transisi ke
endemi, peluang akan terus kita tingkatkan. Dan kolaborasi antara pemerintah
Kota Bandung melalui Dinas Koperasi dan Dekopinda Kota Bandung harus bisa lebih
dioptimalkan," pungkasnya.
Seirama dengan pemerintah Kota
Bandung, Ketua Dekopinwil Jabar Mustofa Djamaluddin melalui Ketua Bidang
Organisasi dan Keanggotaan, Yaya Sunarya mengatakan koperasi tidak hanya
bergerak di bidang simpan pinjam, tetapi diarahkan ke dalam sektor-sektor riil,
yang lebih produktif dan kompetitif.
Sebagai mitra sejajar, Dekopinwil
Jabar melihat Dekopinda Kota Bandung ini sejak puluhan tahun lalu tetap eksis
dan konsisten dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai lembaga penggerak
koperasi.
"Berjalan dengan baik, solid,
harmonis antar pengurus. Menjalin komunikasi, kerja sama antara pengurus
dekopinda dengan para pengurus koperasi primer dan sekunder di Kota
Bandung," Ungkapnya.
"Jadi yang saya lihat,
Dekopinda Kota Bandung ini salah satu yang terbaik di tingkat Jawa Barat,"
Sanjungnya.
Perkembangan Koperasi di Jawa Barat,
menurutnya kurang signifikan. Namun secara umum, dari sisi kuantitas jumlah
koperasi di Jawa Barat cukup meningkat.
"Dilihat dari segi kuantitas,
jumlahnya itu banyak sekali. Ini sudah mencapai 22 ribu lebih (koperasi).
Apalagi didukung dengan kekuatan pelaku usaha mikro dan menengah (UMKM) di Jawa
Barat merupakan yang terbesar di Indonesia, hampir 8 juta lebih (UMKM),"
tandasnya. (*/red).