Plh Wali kota Bandung Ema Sumarna saat menghadiri Gerakan Pangan Murah Plus + di Kantor DKPP Kota Bandung (foto:hms). |
Kegiatan ini juga dilakukan serentak
di 342 titik dan 301 kota se-Indonesia dan disiarkan secara daring, salah
satunya melalui kanal YouTube Diskominfo Kota Bandung.
Pada kesempatan tersebut, Kepala DKPP
Kota Bandung Gin Gin Ginanjar menyebut, Gerakan Pangan Murah Plus+ merupakan
upaya Pemkot Bandung dalam menghadirkan pangan dengan harga terjangkau bagi
masyarakat.
"Tentunya ini untuk
menstabillisasikan pasokan dan harga pangan Kenapa pasokan karena ini kita
mendekatkan akses distribusi dari distributor langsung ke konsumen, kemudian
harganya pun mendapat subsidi dari Bapanas sehingga lebih murah," ujar Gin
Gin.
Ia berharap, kegiatan Gelar Pangan
Murah (GPM Plus+) dapat menjadi wujud kehadiran pemerintah dalam melayani
masyarakat mendapatkan bahan pangan berkualitas dengan harga yang terjangkau.
Termasuk mengurangi disparitas harga antara produsen dan konsumen serta sebagai
salah satu langkah pengendalian inflasi untuk menjaga stabilisasi pasokan dan
harga pangan menjelang Hari Raya Iduladha.
"Pemkot Bandung berupaya
memastikan agar kebutuhan pangan khususnya di Kota Bandung terus terpenuhi
berusaha menyediakan bahan pangan pokok yang berkualitas dan meningkatkan
kemampuan dan daya beli masyarakat dalam mengakses pangan dengan harga yang
terjangkau," ujarnya.
Selain pangan murah, pada kegiatan ini
terdapat stand bazaar dan pameran yang diisi oleh berbagai mitra tani dan UMKM
binaan DKPP Kota Bandung yang menjual berbagai bahan pangan dan olahan hasil
pertanian, perikanan dan peternakan.
Ada pula berbagai pelayanan publik
seperti pelayanan SKCK Keliling, SIM Keliling, Mepeling, Pelayanan Pajak
Kendaraan, Donor Darah, konsultasi dan vaksinasi hewan keseyangan, konsultasi
budi daya anggrek, Teh dan Kopi, konsultasi NIB (Nomor Induk Berusaha),
konseling keluarga dan anak serta pembagian gratis kompos, benih tanaman, bibit
ikan dan ayam.
Dalam kegiatan ini juga akan ada
pembagian sembako dan sayur bagi anak-anak yatim piatu dan pembagian Bantuan
bagi Daerah Rentan Rawan Pangan dan Keluarga Beresiko Stunting (PANGERSA)
kepada kelompok masyarakat stunting.
Adapun kegiatan lainnya seperti Expo
Buruan SAE, Peresmian Dapur B2SA B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman)
sebagai sarana dan prasarana dalam melaksanakan kegiatan penganekaragaman
konsumsi pangan sesuai pola pangan B2SA, pameran budaya dan pameran show hewan
kesayangan. Selain itu terdapat Demo Masak Gastronomi dari Akademi Pariwisata
NHI Bandung.
Kegiatan ini juga didukung oleh
berbagai stakeholder salah satunya Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat dengan
menyediakan pelayanan penukaran uang rupiah baru.
Sementara itu, melalui siaran daring,
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyebut, angka
inflasi nasional di bulan Mei 2023 sebesar 4 persen. Angka ini terus menujukan
penurunan dari periode sebelumnya, termasuk terkendalinya hari besar keagamaan.
"Bapak Presiden selalu
menyampaikan kepada kita semua bahwa tidak boleh berpuas diri tantangan ke
depan tidak mudah. Tingginya harga pangan global menjadi tantangan yang harus
kita hadapi bersama," ujarnya.
Ia melanjutkan, salah satu upaya yang
dapat dilakukan adalah dengan menjaga inflasi pada sektor pangan.
Menurutnya, launching Gerakan Pangan
Murah secara serentak nasional pada hari ini menjadi aksi nyata peran dalam
menjaga inflasi pangan sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi pelaku usaha
pangan.
"Ini momentum yang sangat
membanggakan karena seluruh stakeholder yang menjaga pangan dari dulu hingga
hilir, dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah, BUMN, BUMD pangan,
seluruh asosiasi pangan semuanya hadir di tempat ini untuk memperkuat sinergi
bersama," ujarnya. (ray/red).