Anggota Komisi II DPRD Jabar, Ir.H. Herry Dermawan, dari FPAN (foto:ist). |
BANDUNG, Faktabandungraya.com,--
Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi penyumbang kebutuhan pangan Nasional
karena Jabar memiliki potensi pertanian yang luar biasa. Namun, kedepan harus
ada inovasi baru agar produksi pertanian Jabar tetap menjadi penyumplay
ketahanan pangan nasional.
Anggota Komisi II DPRD Jabar Ir.H.
Herry Dermawan mengatakan, dalam rapat kerja dengan Dinas Ketahanan Pangan dan
Peternakan (DKPP) Jabar maupun rapat dengan UPTD Balai Benih dan Palawija ,
Komisi II mendorong agar DKPP maupun UPTD terus berinovasi dalam sector pertanian agar dapat menciptakan bibit-bibit unggul
berbagai varitas, sehingga mampu meningkatkan produktifitas.
Kenapa Komisi II terus mendorong
agar DKPP maupun UPTD Balai Benih dan Palawija untuk terus berinovasi
menciptaka trobosan baru pertanian, karena sector pertania merupakan salah satu penyangga
perekonomian nasional. Bahkan selama pandemic Covid-19, sector pertanian mampu menyumbang
PAD tertinggi bagi provinsi Jabar.
“Jadi inilah salah satu alasan kenapa
Komisi II DPRD Jabar terus mendorong
kemajuan sector pertanian, agar produktifitas pertanian Jabar tetap meningkat ditengah semakin banyaknya
lahan pruduktif pertanian yang alih fungsi”, kata Herry Dermawan saat dihubungi melalui telepon selulernya,
baru-baru ini.
Komisi II berharap kedepan, agar sector
pertanian terus menjadi perhatian pemerintah, baik pusat, provinsi maupun
daerah, hal ini penting karena sector pertanian memegang peranan penting dalam
perekonomian ndan ketahanan pangan Jabar maupun nasional.
Lebih lajut politisi PAN Jabar ini
mengatakan, agar produktifitas dan
memeliki daya saing, tentunya inovasi yag dihasilkan untuk sector pertanian
harus mencakup berbagai aspek, mulai dari teknologi pertanian, bibit unggul
berbagai varitas pertanian, dan pengelolaan hasil pertanian yang memiliki daya
saing jual dipasaran pangan. Sehingga kehidupan
para pelaku pertanian dapat hidu lebih sejahtera lagi.
“Melalui berbagai Inovasi baru
pertanian tentunya sangat mendukung produktifitas , mengurangi biaya produksi,
meningkatkan kualitas pertanian serta
membuka peluang pasar baru. Ditambah lagi, cara pengelolaan hasil
pertanian yang memadai, mulai dari cara pengelolaan , packing, pemasaran. Tentunya
berdampak positif terhadap peningkatan tarap hidup para petani”, tadasnya.
(Adip/sein).