Gedung Plateli Jakarta ( foto:hms) |
"Kita ingin mengoptimalkan
aset-aset lama yang memiliki nilai sejarah dan budaya tinggi. Kebudayaan adalah
detak jantung sebuah bangsa, terutama bangsa Indonesia. Jadi sudah keharusan
kita semua terus melestarikan dan memperkuat kebudayaan Indonesia. Harus kita
jaga," kata Erick Thohir, Rabu (7/6/2023).
Upaya optimalisasi aset BUMN yang
mendulang sukses di antaranya revitalisasi pusat perbelanjaan Sarinah, Pos Bloc,
hingga Lokananta di Solo.
Sarinah adalah pusat perbelanjaan
pertama di Indonesia yang terletak di Jalan H.M. Thamrin, Jakarta. Diresmikan
diresmikan pada 15 Agustus 1966, proyek Sarinah digagas oleh Presiden Soekarno
untuk mewadahi kegiatan perdagangan produk dalam negeri, terutama hasil
pertanian dan perindustrian rakyat, hingga produk Usaha Mikro, Kecil, Menengah
atau UMKM, dan koperasi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dalam perjalanannya, Sarinah berubah
menjadi pusat ritel modern tanpa sentuhan produk khas nusantara.
Di tangan Erick Thohir, Sarinah
direvitalisasi tanpa meninggalkan nuansa sejarahnya. Selain itu, dihadirkan
pula aneka produk unggulan UMKM Indonesia yang telah melewati proses kurasi
untuk memastikan kualitas terbaik.
Sebagai contoh, para desainer busana
terbaik Indonesia diberi ruang untuk memajangkan hasil karyanya di sana. Begitu
pula dengan produk khas nusantara lainnya.
Usaha itu terbukti berhasil. Sekitar 5
bulan setelah dibuka kembali, wajah bru Sarinah berhasil mendatangkan 6 juta
pengunjung.
Saat hampir bersamaan, Erick Thohir
juga meremajakan kantor Pos Indonesia.
Gedung tua dari era kolonial disulap dengan nuansa kekinian dengan
target menjadi pusat ekonomi kreatif baru sekaligus tempat nongkrong bagi anak
muda. Dinamakan Pos Bloc, proyek ini telah berjalan di Jakarta dan Medan,
disusul Bandung dan Surabaya.
Seperti Sarinah, Erick menekankan Pos
Bloc harus memaksimalkan potensi produk UMKM sekaligus industri kreatif seperti
menyediakan ruang bagi konten kreator untuk berkarya di sana.
Bagi Erick Thohir, dengan revitalisasi
aset BUMN untuk fasilitas publik seperti Pos Bloc atau Sarinah, bisa mendorong
pembangunan pop culture di Tanah Air, hingga membuka peluang kepada UMKM untuk
memasarkan produknya.
Begitu juga dengan revitalisasi
Lokananta di Solo. Studio rekaman pertama milik negara di Solo itu proses revitalisasi
telah rampung dan dibuka kembali untuk umum pada Minggu lalu.
Seperti halnya Sarinah dan Pos Bloc,
Lokananta punya nilai sejarah tinggi. Didirikan pada 1956, Lokananta menjadi
bagian dari strategi Presiden Soekarno untuk membangun ketahanan budaya
nasional. Itu sebabnya, Erick yang prihatin ketika melihat Lokananta sempat
terlantar, bertekad menghidupkannya kembali sehingga bisa menjaga sejarah dan
bermanfaat pada masa kini.
Setelah direnovasi, Lokananta tidak
hanya berfungsi sebagai studio rekaman, tetapi juga dilengkapi tempat konser
musik berkapasitas 4.500 orang, museum musik, dan area UMKM serta industri
kreatif.
"Artinya apa? Kita bisa kalau
mau. BUMN mendorong aset-aset BUMN menjadi ramah UMKM dan industri kreatif.
Dengan begitu, kita sekaligus mendorong kemandirian bangsa," kata Erick.
(*/red).